Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu), Charles Saerang, memperkirakan bahwa pada tahun 2008 industri jamu Indonesia akan tumbuh 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau senilai Rp7,2 triliun. "Industri jamu Indonesia bangkit salah satunya ditandai dengan semakin banyaknya jamu digunakan sebagai bahan dasar pengobatan, dan direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Departemen Kesehatan (Depkes) sebagai obat buat pasien," kata Charles Saerang dalam jumpa pers penandatanganan Nota Kesepahaman antara GP Jamu dengan bank pemberi Kredit Usaha Rakyat (KUR), di Jakarta, Selasa siang. Menurut dia, saat ini jamu dan obat tradisional Indonesia mengalami kemajuan pesat karena sudah diresepkan oleh dokter sebagai obat pendamping. "Selain itu industri dan pariwisata berbasis jamu juga menunjukkan kinerja yang sangat baik, dengan pertumbuhan mencapai 9 persen per tahun, bahkan beberapa usaha spa berbasis jamu dan ramuan tradisional tumbuh dengan laju hingga 14 persen per tahun," katanya. Charles mendeskripsikan, pencapaian ini sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Meski bertumbuh sangat pesat, industri jamu di Indonesia masih kalah gencar dibandingkan negeri tetangga seperti Malaysia. "Di Malaysia industri obat tradisionalnya sudah mencapai 1,5 miliar dolar. Sementara di Asia industri obat tradisional mencapai 6,5 miliar dolar," kata Charles. Indonesia, masih kata dia, hanya baru 720 juta dolar Amerika, dan masih harus dikembangkan lagi agar bertumbuh melebihi negara tetangga di Asia. Charles menyebutkan Indonesia sebenarnya memiliki keuntungan tersendiri sebagai negeri penghasil bahan baku jamu. Indonesia, menurut Charles, harus membatasi ekspor bahan baku jamu ke luar negeri terutama India, agar manfaat industri jamu tidak melayang dan direbut India. GP Jamu saat ini terdiri atas 129 industri besar dan sekitar 1.037 anggota berupa Industri Kecil Obar Tradisional (IKOT), termasuk industri rumah tangga dan pengecer. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menargetkan industri jamu dan obat tradisional Indonesia bisa tumbuh hingga menjadi 10 triliun pada akhir tahun 2008 nanti. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008