Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh mengatakan pihaknya akan menjadi pengatur penggunaan bandwidht (pita lebar) internet dari seluruh departemen dalam "Internet Infrastruktur Sharing". "Depkominfo c/q Detiknas (Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional) akan menjadi pengatur Internet Infrastruktur Sharing untuk departemen-departemen," kata Menkominfo dalam jumpa pers acara IGOS (Indonesia Go Open Source) Summit 2 di Jakarta, Selasa. Nuh mengatakan spektrum frekuensi dari tiap departemen akan diatur dengan cara "dynamic management" yang artinya secara dinamis lebar spektrum frekuensi akan diberikan sesuai dengan kebutuhan departemen bersangkutan. Dia mengatakan pada APBN mendatang, anggaran TIK (teknologi informasi dan komunikasi) semua departemen, terutama untuk belanja bandwidth akan dikumpulkan menjadi satu. "Pemerintah nanti akan membeli bandwidth secara "bulk" atau beli "gelondongan" sekaligus untuk semua departemen dan akan diatur secara dynamic management," kata Nuh. Menkominfo mengatakan sebelumnya, tiap departemen menganggarkan sendiri untuk membeli spektrum bandwidth kepada penyedia layanan internet (ISP/internet service provider) tiap tahun. Nuh mengatakan pembelian spektrum bandwidth sekaligus untuk semua departemen akan lebih menghemat anggaran TIK sekitar 20 - 30 persen. "Kita akan membeli bandwidth secara "multiyears" untuk tiga tahun sekaligus, bukan satu tahun. Apalagi kecenderungan harga bandwidth turun tiap tahunnya," katanya. Dengan pembelian bandwidth sekaligus oleh Depkominfo, Nuh mengatakan ada keuntungan yang diperoleh misalnya adanya keberlanjutan layanan internet selama tiga tahun dari sebelumnya hanya per tahun. Nuh mengatakan pihaknya akan menyewa bandwidth dari beberapa ISP untuk keamanan jaringan. Nuh menambahkan anggaran TIK seluruh departemen mengalami kenaikan mencapai Rp7 Triliun pada 2007 dari Rp4 Triliun pada 2006.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008