Semarang (ANTARA News) - Satu perenang putri Indonesia mendapat "wild card" untuk tampil pada Olimpiade yang berlangsung di China, 8-24 Agustus 2008. Dengan adanya jatah "wild card" ini makan cabang renang sudah meloloskan dua atletnya pada pesta olahraga multieven dunia mendatang tersebut. "Kita belum putuskan siapa yang mendapat `wild card`, karena kami masih akan melakukan rapat dengan melihat catatan terbaik yang dicapai perenang putri saat ini," kata Manajer Tim Pelatnas Olimpiade Cabang Renang, Hartadi Nurjojo, ketika dihubungi dari Semarang, Rabu. Satu perenang yang sudah memastikan lolos adalah Doni B Utomo untuk nomor 200 meter gaya kupu-kupu karena catatan waktunya sudah melampaui limit waktu Olimpiade. Catatan waktu yang diraih perenang Jateng tersebut adalah 2,00 menit, sedangkan limit waktu Olimpiade adalah 2,01 menit. Hartadi Nurjojo yang juga pelatih renang Jawa Tengah menjelaskan Indonesia masih berpeluang untuk menambah atletnya pada Olimpiade mendatang, mengingat tiga perenangnya bakal terjun pada Kejuaraan Renang Singapura Terbuka, 4-8 Juni 2008 yang sekaligus sebagai ajang kualifikasi Olimpiade 2008. Ketiga perenang, menurut dia, adalah Herry Yudianto (Jateng), Andi Wibowo (Jatim), dan Billy Afrianto (Kaltim). "Ketiganya sudah pernah mengikuti babak kualifikasi Olimpiade di Australia beberapa waktu lalu, tetapi belum mampu mencapai limit waktu Olimpiade," katanya. Pada Kejuaraan Singapura Terbuka mendatang, menurut dia, ketiganya harus tampil "all out" agar bisa lolos dan berlaga pada Olimpiade mendatang. Ia menyebutkan, catatan waktu Herry Yudianto yang turun pada nomor 100 meter gaya dada adalah 1,04 menit, sedangkan limit waktu Olimpiade adalah 1,03 menit, kemudian Billy Afrianto yang turun pada nomor 200 meter gaya dada adalah 2,20 menit, sedangkan limit waktu Olimpiade adalah 2,18 menit. Kemudian Andi Wibowo yang turun pada nomor 100 meter gaya kupu adalah 55 detik, sedangkan limit waktu Olimpiade 54 detik. "Doni juga turun di Singapura Terbuka, tetapi hanya sebagai ajang pemanasan sebelum turun di China mendatang," katanya. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008