Jakarta (ANTARA News) - Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) mengusulkan agar pengajuan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat dilakukan secara berkelompok agar mempermudah pemenuhan syarat administrasi. "Bagi rakyat kecil mengurus administrasi untuk persyaratan kredit itu sesuatu yang sulit sehingga bila dapat dilakukan secara berkelompok akan sangat membantu," kata Ketua Umum Dekopin, Adi Sasono, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, pada dasarnya target program KUR adalah rakyat kecil sehingga sektor riil dapat digerakkan bahkan mulai dari sektor mikro. Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah agar pengajuan KUR dapat pula dilakukan secara berkelompok. "Selama ini, KUR sudah berjalan dengan baik pada skala menengah dan kita ingin itu diturunkan terutama pada sektor produktif mikro bidang pertanian," katanya. Terlebih, produk-produk pangan saat ini sedang menjadi primadona di pasar global. Ia mencontohkan sejumlah produk pangan yang melonjak harganya saat ini di antaranya, beras, kedelai, dan jagung. "Untuk beras, petani kita bahkan menjual separuh lebih murah dibandingkan harga beras di pasar global. Inilah yang memberikan sumbangan positif terhadap penekanan inflasi dalam negeri," kata Adi. Harga biji-bijian dalam negeri yang dijual lebih murah otomatis akan menekan terjadinya inflasi yang lebih parah. Oleh karena itu, Adi berharap melalui KUR, produk-produk pangan terutama biji-bijian dapat ditingkatkan produktivitasnya. Tercatat saat ini jumlah petani di Indonesia mencapai 21 juta orang dan bila diperkuat permodalannya akan menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri. Pihaknya menekankan agar pemerintah juga menerapkan aturan dan tata niaga pasar terutama untuk kedelai tanpa harus ada subsidi pemerintah. "Jangan sampai terjadi fluktuasi harga yang merugikan petani. Di sini Bulog bisa diberdayakan perannya untuk proteksi harga dan selebihnya diserahkan kepada mekanisme pasar," katanya. Hal itu dinilai penting karena permintaan pasar dunia terutama China dan India untuk biji-bijian meningkat pesat. "Kita hanya perlu memperkuat permodalan melalui KUR dan pendampingan teknologi," kata Adi. Hingga akhir Mei 2008, realisasi KUR dari sejumlah perbankan yang turut dalam program tersebut telah mencapai Rp6,2 triliun dengan jumlah debitur mencapai 6.000.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008