Sydney (ANTARA News) - Asia berpeluang besar untuk mengalahkan Eropa dalam usaha untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, menurut Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Mohamed Bin Hammam, Rabu. Australia dan China berencana mengajukan proposal dan Qatar sepertinya akan ikut juga tetapi mereka menghadapi pesaing berat dari Eropa termasuk Rusia, Inggris, Spanyol, Belanda, dan Belgia. Menurut media Inggris pada Rabu, Amerika Serikat juga tengah mempertimbangkan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia. Karena Piala Dunia 2010 dilangsungkan di Afrika Selaran dan 2014 di Brazil maka Eropa menjadi favorit untuk jadi tuan rumah 2018. Tetapi Bin Hammam mengatakan ia yakin Asia, yang baru sekali menjadi tuan rumah --Jepang-Korea Selatan 2002-- juga memiliki peluang yang sama. "Jelas Asia berpeluang besar," kata Bin Hammam dalam wawancaranya dengan Reuters. "Tidak ada yang otomatis, tidak ada lagi sistem rotasi. Itu bisa dilangsungkan di mana saja," tandasnya. "Saya pikir kami harus membawa Piala Dunia ke Asia pada 2018," imbuhnya dikutip Reuters. Bin Hammam menyatakan peluang terbesar Asia terbuka jika seluruh negara di wilayah ini bersatu untuk mendukung satu calon, tetapi ia membuka peluang jika ada lebih dari satu negara yang ingin mencalonkan diri. "Saya ingin melihat banyak negara menawarkan diri. Kemudian tergantung negara Asia sendiri apakah akan mendukung satu calon saja," jelasnya. Keputusan tuan rumah Piala Dunia 2018 baru akan diumumkan pada 2011 tetapi FIFA juga tengah mempertimbangkan untuk sekaligus mengumumkan tuan rumah 2022 sehingga hak siar kedua event itu bisa dijual satu paket. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008