Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan permasalahan pasokan BBM dari PT Pertamina kepada PT PLN sudah diselesaikan kedua BUMN sejak dua hari lalu. "Sudah selesai sejak dua hari lalu," katanya di Jakarta, Kamis. Hal senada dikemukakan Dirut Pertamina Ari Soemarno. "Kami sudah selesaikan dengan PLN. Besok (Jumat, 30/5) kami bersama PLN akan jumpa pers," katanya. Menurut dia, kesepakatan tersebut adalah Pertamina akan memasok BBM ke PLN secepatnya yang disesuaikan dengan ketersediaan stoknya. Menyangkut harga, lanjut Ari, sudah diselesaikan melalui kesepakatan bisnis dengan PLN. "Harganya 'cincai', harga saudara," ujarnya. Permasalahan tersebut juga akibat kenaikan harga BBM yang cukup tinggi dalam beberapa bulan ini. "Soal tambahan BBM PLN akan dibicarakan dengan DPR," imbuhnya. Sangat tipis Ia mengatakan, masalah kekurangan listrik kemungkinan baru selesai saat pembangkit 10.000 MW berbahan bakar batubara beroperasi. Sekarang ini, lanjutnya, perbandingan antara permintaan dan ketersediaan pasokan daya listrik sudah sangat tipis. Dulu, kapasitas cadangan daya mencapai 30 persen, namun kini saat beban puncak sudah tidak ada lagi. "Seharusnya PLN seperti di Singapura yang memiliki cadangan hingga 100 persen, artinya kalau satu mati, bisa langsung digantikan pembangkit lainnya," katanya. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008