Pekanbaru (ANTARA News) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sabarudi menyatakan mendukung langkah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru untuk meminta Pemerintah Kota (Pemko ) Pekanbaru mencekal film remaja berjudul ML (Mau Lagi). "Saya mendukung langkah MUI Kota Pekanbaru untuk mencekal film ML karena beberapa adegan dalam film tersebut menggambarkan tentang seks bebas," katanya di Pekanbaru, kemarin. Sabarudi menjelaskan, pihaknya akan meminta Pemko Pekanbaru untuk membuat surat edaran ke bioskop yang ada di Kota Pekanbaru untuk tidak menayangkan film tersebut. Ia juga menambahkan, DPRD Kota Pekanbaru akan meminta Pemko untuk segera berkoordinasi dengan pihak yang berwajib. "Koordinasi dengan pihak berwajib diperlukan agar jika ada pihak yang tidak mengindahkan edaran Pemko dapat segera di proses secara hukum," katanya. Menurut Sabarudi , film karya Thomas Nawilis yang dibintangi oleh artis remaja berbakat, Ratu Felisha itu tidak baik untuk dijadikan tontonan para remaja di Pekanbaru karena beberapa adegannya menceritakan tentang hubungan penuh hasrat dan intens dari lawan jenis. "Gaya hidup yang diceritakan dalam film tersebut sangat tidak sesuai dengan budaya yang ada di Provinsi Riau khususnya Kota Pekanbaru," katanya. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru meminta Pemerintah Kota Pekanbaru untuk mencekal film remaja berjudul ML (Mau Lagi) yang diantara jalan ceritanya menggambarkan tentang seks bebas. Ketua MUI Pekanbaru Ilyas Husti dalam surat resminya ke Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menjelaskan bawah film ML sangat tidak mendidik dan dapat merusak moralitas remaja di ibukota Provinsi Riau itu. Untuk itu MUI Pekanbaru meminta kepada Pemko Pekanbaru untuk melarang pemutaran film produksi Indika Entertainment itu dan meminta pengelola/pemilik bioskop untuk tidak memutar film ML.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008