Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Mayjen (Purn) Adang Ruchyatna melihat falsafah Pancasila pada saat ini hanya dianggap sebagai slogan kosong tanpa makna, sehingga hari kelahiran Pancasila 1 Juni menjadi momentum untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila. "Kami merasa terpanggil untuk menggelorakan kembali Pancasila yang dilakukan dengan beragam cara," ujarnya di sela-sela persiapan Gebyar Pancasila 1 Juni di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat. Menurut mantan Pangdam Udayana itu, Pancasila merupakan jawaban atas berbagai persoalan bangsa saat ini seperti merebaknya pengaruh neo liberalisme, serangan kapitalisme serta globalisasi. "Pancasila telah terbukti menjadi perekat dan penjaga kemajemukkan kita. Seharusnya kita bangga dan terus mengamalkan ajaran Pancasila yang digali Bung Karno," katanya. Terkait peringatan harlah Pancasila 1 Juni nanti di Lapangan Monas, Adang mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan serangkaian acara "Gebyar Pancasila 1 Juni" yang antara lain diisi dengan gerak jalan santai dengan peserta sekitar 125 ribu orang. Jalan santai yang mengambil rute silang Monas-Bundaran HI itu akan dilepas Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Minggu pagi (1 Juni 2008). Tidak hanya Megawati, keluarga besar proklamator RI Bung Karno serta Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas juga akan hadir dalam acara tersebut. "Melalui kegiatan ini diharapkan bisa dibangkitkan kembali semangat cinta Pancasila oleh masyarakat Indonesia," katanya. Sebelumnya, Taufiq Kiemas mengatakan bahwa hari lahir Pancasila pada 1 Juni merupakan rangkaian sejarah yang tidak kalah pentingnya dengan Kebangkitan Nasional 20 Mei. "Kalau kita merayakan Harkitnas tapi melupakan kelahiran Pancasila, kan `kocak` (lucu) juga," katanya. Menurut dia, jika bangsa ini merayakan secara besar-besaran Harkitnas, maka hari kelahiran Pancasila juga harus diperingati pula dengan upaya yang sama. Pancasila pertama kali dicetuskan Bung Karno di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008