Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank, Jumat sore menguat menjadi Rp9.300/9.310 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.310/9.332 atau naik 10 poin, akibat masuknya BI (BI) ke pasar uang. "Intervensi pasar oleh BI dengan melepas cadangan devisa mengakibatkan rupiah menguat hingga mencapai posisi Rp9.300 per dolar AS," kata pengamat pasar uang Edwin Sinaga di Jakarta, Jumat. Ia mengatakan, rupiah tinggal selangkah lagi berada di bawah angka Rp9.300 per dolar AS, sesuai dengan keinginan otoritas moneter agar mata uang Indonesia berada dibawah posisi itu. "Dengan posisi rupiah dibawah angka Rp9.300 per dolar AS, maka nilai tukar rupiah dianggap cukup aman, " katanya. Kenaikan rupiah, lanjut Edwin Sinaga kurang didukung oleh pelaku pasar yang masih bermain hati-hati, akibat penurunan harga minyak yang berlanjut hingga di posisi 126 dolar AS per barel. Apabila kondisi seperti ini masih berlanjut, maka rupiah diperkirakan akanmenguat sehingga berada dibawah angka tersebut, katanya. Rupiah sebelumnya sempat dibawah angka itu, setelah aksi demo mahasiswa terhadap penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) mulai mengendor, sehingga pelaku pasar kembali aktif bermain di pasar. "Kami optimis rupiah pada pekan depan akan kembali membaik sehingga posisi akan dapat dibawah angka Rp9.300 per dolar AS," ucapnya. Menurut Edwin Sinaga, membaiknya rupiah, selain aksi demo yang makin mengendor juga didukung oleh membaiknya pasar regional yang terpicu oleh menguat bursa Wall Street. Pasar diperkirakan akan masih positif terhadap rupiah pada awal pekan depan, ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008