Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan menyesalkan aksi kekerasan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), di Silang Monas, Jakarta, Minggu. "Kita menyayangkan peristiwa itu. Saya tidak setuju dengan tindakan FPI," katanya, di Jakarta, Minggu. Ia mengatakan MUI telah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan provokatif dan kekerasan, berkaitan dengan aliran Ahmadiyah. Sebelumnya, AKKBB mengadakan aksi damai di Silang Monas. Namun disela-sela aksi, sekitar 200 orang beratribut FPI tiba-tiba merangsek masuk ke Silang Monas tempat aksi damai berlangsung. Massa FPI mengejar dan melakukan pemukulan dengan menggunakan tongkat kepada para pengikut aliansi yang sebagian adalah perempuan. Satu orang aparat kepolisian pun sempat dikeroyok oleh lima anggota FPI. Massa FPI mengejar dan memukuli sambil meneriakkan yel-yel anti Ahmadiyah. Beberapa saat kemudian, aparat mulai berdatangan, untuk mengamankan para pengikut Aliansi Kebangsaan yang sudah kocar-kacir menyelamatkan diri. Menurut Koordinator demo FPI, Munarman pihaknya tidak menyetujui unjuk rasa AKKBB yang mendukung keberadaan Ahmadiyah di Tanah Air. Selain itu, Munarman juga mendesak agar pemerintah segera melaksanakan keputusan Bakor Pakem (Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat) sebagai landasan untuk membubarkan Ahmadiyah. Amidhan menegaskan MUI menyesalkan tindakan kekerasan yang terjadi tersebut. Namun, ia menilai tindakan massa Aliansi juga provokatif. Ia mengatakan Aliansi mencantumkan dukungan dari pihak yang beragama lain selain Islam. Padahal Ahmadiyah adalah masalah yang dialami di internal umat Islam.(*)

Pewarta: anton
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008