Jakarta (ANTARA News) - Fungsionaris DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Imam Anshori Saleh, atasnama partainya sangat menyayangkan sikap Polri dalam kasus kekerasan oleh massa Front Pembela Islam (FPI) di Lapangan Monas, Minggu (1/6), saat sekelompok masyarakat tengah menggelar aksi damai memperingati Hari Lahirnya Pancasila. "Polisi mestinya bisa mencegah penyerangan massa FPI terhadap aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) tersebut," kata Imam yang juga anggota Komisi III DPR RI di Jakarta, Senin. Ia menilai, negara harus benar-benar menunjukkan keperduliannya untuk melindungi warganya, siapa pun dia. "Karenanya, penangkapan harus segera dilakukan. Kalau pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak bisa mengusut dan menangkap pelaku penyerangan itu, buat apa ada lembaga kepolisian," katanya. PKB, katanya, menyatakan tidak bolah ada pembiaran anarkisme di negeri ini, apalagi yang mengatasnamakan agama. "Keterlaluan (jika) ada pembiaran anarkisme seperti itu. Mereka mencederai agamanya sendiri yang mengajarkan cinta kasih terhadap sesama," tegas mantan jurnalis di sebuah media di Jakarta ini. Imam Anshori juga mengingatkan Polri agar jangan bertindak diskriminatif dan tidak adil. "Terhadap pelaku demo yang tidak dilarang oleh undang-undang, `kok` dilakukan penangkapan dan ditahan, malahan diawali dengan penggebugan," ujarnya. Tapi dibiarkan saja! Dibackingi?! Tetapi, lanjutnya, mengapa terhadap pelaku anarkisme yang jelas-jelas melanggar hukum, dibiarkan saja. "Karena itu, polisi harus bertindak adil dan tidak diskriminatif," demikian Imam Anshori Saleh.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008