Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir berharap kekerasan yang dilakukan sekelompok orang dengan atribut Front Pembela Islam di Lapangan Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (1/6) tidak memunculkan tindakan balasan yang juga bersifat kekerasan dan anarkis. "Karena saya mendengar, di beberapa daerah sudah mulai ada tindakan pembalasan," katanya kepada pers usai menjenguk beberapa korban kekerasan Monas yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, Selasa. Soetrisno, yang pada kesempatan itu didampingi oleh istrinya Anita, juga berulangkali menyampaikan harapannya agar semua pihak segera menghentikan tindak kekerasan. "Segera hentikan semua tindakan kekerasan, terutama karena ajaran Islam sama sekali tidak mengajarkan kekerasan," katanya. Tentang FPI, Soetrisno mengharapkan organisasi itu mau melakukan transformasi menjadi organisasi Islam yang moderen. Sementara pemerintah, menurut dia, harus bertindak tegas terhadap FPI maupun organisasi apapun yang terbiasa melakukan tindakan kekerasan. "Pemerintah jangan membiarkan adanya kesan bahwa telah terjadi proses pembiaran (kekerasan-red)," katanya. Selama mengunjungi korban kekerasan di RSPAD Gatot Soebroto, Soetrisno sempat seorang korban yang bernama Saifuil Anwar. Menurut Saiful, saat kejadian ia dikeroyok oleh tiga orang dan kepalanya dipukul dengan bambu. Ia juga dihalang-halangi oleh kelompok beratribut FPI ketika mencoba menolong kawan lain yang mendapat kekerasan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008