Surabaya (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unair Menggugat, melakukan unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis, meminta pemerintah menurunkan harga BBM. Koordinator Aliansi Mahasiswa Unair Menggugat, Abdul Ghoni mengatakan, dengan menempatkan negara sebagai pemegang kendali dalam pengelolaan sumber daya alam untuk kepentingan rakyat maka penurunan harga BBM merupakan langkah awal menghentikan penderitaan rakyat. Pemerintah hentikan tindak represif, kekerasan! Aliansi Mahasiswa Unair Menggugat juga meminta kepada pemerintah untuk menghentikan tindakan represif aparat dan kekerasan terhadap aksi-aksi unjuk rasa mahasiswa, karena kebebasan berpendapat dijamin konstitusi. "Kami juga menuntut pendidikan murah untuk rakyat sebagai jawaban atas pernyataan pemerintah bahwa subsidi diberikan kepada orang bukan barang. Investasi bangsa yang paling penting adalah investasi SDM lewat pendidikan yang layak dan berkualitas serta terjangkau oleh seluruh elemen masyarakat," katanya. Menurut Abdul Ghoni, kenaikan harga BBM telah mengakibatkan efek domino yang sangat luar biasa bagi rakyat di seluruh Indonesia, terutama bagi masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah. "Kenaikan harga yang tidak terkendali membuat kegelisahan yang mendalam bagi sebagian besar rakyat Indonesia, yang khawatir tidak lagi mampu mempertahankan kehidupannya," katanya. Aksi Aliansi Mahasiswa Unair Menggugat mendapat penjagaan ketat dari sejumlah aparat keamanan. Aksi para mahasiswa tersebut berlangsung tertib hingga aksi berakhir.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008