Jombang (ANTARA News) - Ratusan perempuan di Desa Kauman, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menuntut Kepala Desa setempat, Abdi Pranoto, yang telah berbuat cabul terhadap dua orang warganya, mundur dari jabatannya. Dalam aksi yang berlangsung hingga Kamis sore ini, kaum perempuan itu berhasil menduduki Balai Desa Kauman, setelah mereka gagal bertemu dengan kepala desa yang dituduh melakukan tindakan asusila terhadap warganya sendiri. "Kami akan terus menduduki balai desa ini, sampai Abdi Pranoto turun dari jabatannya, karena sudah tidak pantas lagi menjadi pemimpin kami," kata Amelia selaku koordinator aksi kaum perempuan itu. Digauli layaknya istrinya sendiri! Ia mengungkapkan, sudah lama kepala desa itu melakukan perbuatan asusila terhadap F (16) dan R (30). Kedua perempuan lajang asal Desa Kauman itu, digauli layaknya istrinya sendiri. "Kami sudah beberapa kali melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian, tapi tidak mendapatkan tanggapan sama sekali. Untuk itu, kami menduduki balai desa ini sampai kepala desa kami benar-benar turun dari jabatannya," katanya menegaskan. Aksi tersebut sebelumnya berlangsung tertib, namun para pengunjuk rasa jadi beringas memasuki beberapa ruangan di balai desa itu setelah salah seorang perangkat desa yang menemui mereka menyatakan, tidak bisa memenuhi tuntutan itu. Sementara itu, anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) Kauman, M Zaini berusaha menenangkannya dengan mengatakan bahwa tuntutan warga masih perlu dimusyawarahkan dulu dengan melibatkan elemen masyarakat desa setempat. "Kami harap warga bersabar dulu, masalah ini nanti akan kita bicarakan bersama. Tidak bisa begitu saja untuk mencopot seorang kepala desa," katanya sambil meminta pengunjuk rasa tetap tenang. Sebagian pengunjuk rasa tetap bertahan di Balai Desa Kauman, sedang sebagian yang lainnya melanjutkan aksinya ke kantor Kecamatan Ngoro, sambil membawa poster berisi tuntutan agar Abdi Pranoto segera lengser dari jabatannya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008