Jenewa (ANTARA News) - Polisi Jenewa mengubah suatu gedung pameran di dekat Bandara menjadi penjara sementara bagi para perusuh Euro 2008. Konsep penjara itu dikembangkan kepolisian Jerman dan digunakan pada Piala Dunia 2006. Penjara itu berisi 54 sel dari kayu, masing-masing berukuran 6x3 meter dan bisa menahan hingga 200 orang. Setiap orang yang melakukan kekerasan bisa ditahan hingga 24 jam dan setelah itu mereka dilepas atau dipindahkan ke penjara sesungguhnya, kata Gerard Maury, kepala polisi internasional Swiss di Jenewa seperti dilaporkan Reuters. "Fasilitas ini telah diperiksa oleh sebuah komisi pejabat lokal dan mereka menyatakan puas," tambahnya. Diperkirakan sebanyak lima juta penggemar sepak bola akan tumpah ruah ke putaran final Euro 2008 yang dilangsungkan di Austria dan Swiss. Pertandingan pertama yang berlangsung di Jenewa adalah laga Grup A antara Portugal dan Turki, Sabtu (7/6) malam. Sementara itu kantor berita AFP melaporkan, Jenewa masih lebih "bersahabat" dibanding kota Basel, Bern dan Zurich. Tiga kota lainnya itu para perusuh akan dijebloskan ke sel berjeruji besi. Maury mengatakan, Jenewa menggunakan sel kayu karena kota tersebut memilih untuk memperlakukan para perusuh dengan "lebih bertenggang rasa".Warga Jenewa umumnya berbahasa Prancis. "Kami pakai pendekatan Latin, tidak terlalu 'schtramm' (dialek Jerman untuk 'kaku') dibanding Jerman Swiss," kata Maury. Persidangan juga akan digelar di Rutan itu sehingga nasib tahanan cukup ditentukan di tempat itu --tetap ditahan, diwaspadai, atau dideportasi dari Swiss. "(Penjara ini) Terletak dekat Bandara, ini keunggulannya," kata Maury. Dipan dan pancuran juga tersedia di Rutan tersebut. Terdapat pula dua tempat Sembahyang serta penunjuk arah. Sementara kepolisian Austria menyatakan mereka membangun fasilitas penahanan sementara di Salzburg, Klagenfurt dan Innsbruck.(*)

Pewarta: adit
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008