Semarang (ANTARA News) - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh belasan orang di Instalasi Pertamina Pengapon, Semarang, Jumat, sempat menghambat perjalanan puluhan truk BBM yang akan melakukan distribusi bahan bakar ke berbagai wilayah. Aksi massa yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Koordinator Komisariat Walisongo Semarang itu hanya berlangsung di depan pintu gerbang Instalasi Pertamina Pengapon. Pendemo hanya berorasi dan mengelar sejumlah spanduk berisi aspirasi yang mereka bawa di luar pagar pintu masuk. Defisit APBN dalih melegitimasi agar rakyat pasrah, maklum! Sebagian pendemo, sempat mengelar orasi di atas truk tangki yang baru keluar dari area Instalasi Pertamina. Mereka menahan truk tangki yang baru keluar, kemudian menaikinya sambil membaca selebaran berisi tuntutan, membentangkan poster, dan mengibarkan bendera HMI. Koordinator lapangan, Zaenal Arifin mengatakan, kenaikan harga BBM untuk menyelamatkan APBN agar tidak defisit adalah dalih sekaligus sebagai legitimasi pemerintah yang mengarahkan rakyat pada sikap pasrah dan maklum terkait dengan kenaikan harga tersebut. Implikasi sangat besar terhadap kondisi bangsa Naiknya harga BBM, mempunyai implikasi yang sangat besar terhadap kondisi bangsa, karena harga kebutuhan lainnya juga ikut naik. Oleh karena itu, pemerintah harus membatalkan kenaikan harga BBM dan menurunkan harga kebutuhan pokok.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008