Paris (ANTARA News) - Rafael Nadal semakin mendekati mencatat sejarah Prancis Terbuka, Jumat, dengan menggambarkan kemenangannya di semifinal atas Novak Djokovic sebagai penampilan sempurnanya. Petenis Spanyol tersebut, yang hanya memerlukan satu kemenangan lagi untuk bergabung dengan Bjor Borg sebagai petenis yang menjuarai Roland Garros empat kali secara beruntun, menundukkan petenis nomor tiga dunia dari Serbia itu dengan skor 6-4 6-2 7-6 (7/3) dalam suatu pertunjukkan yang mengagumkan di lapangan tanah liat, lapor AFP. "Dua set pertama hampir sempurna. Itu merupakan penampilan terbaik saya di Roland Garros," kata Nadal, yang akan menghadapi unggulan utama Roger Federer, yang telah ia kalahkan di dua final terakhir, atau Gael Minfils, untuk memperebutkan gelar juara hari Minggu. Kemenangan hari Jumat tersebut juga merupakan kemenangan ke-27 dalam 27 pertandingan di turnamen tersebut. "Saya mengubah arah dengan forehand saya sepanjang waktu dan saya selalu berada di lapangan. Akan sulit untuk bermain seperti ini melawan sebagian besar pemain, tetapi khususnya seseorang seperti Djokovic," tambah petenis berusia 22 tahun itu. "Sulit untuk bermain lebih baik daripada yang saya lakukan di dua set pertama," katanya. Sementara itu, juara Australia Terbuka, Djokovic, berkeyakinan bahwa ia suatu hari akan menjadi juara Prancis Terbuka. Tetapi, petenis Serbia itu mengakui bahwa lawannya dari Spanyol tersebut pantas menang dan yakin bahwa ketahanannya akan jauh lebih lama di lapangan keras. "Tidak banyak orang yang tahu bahwa lapangan utama itu jauh lebih lambat daripada lapangan lainnya, khususnya Suzanne Lenglen dan Lapangan 1 yang sangat cepat," kata petenis berusia 21 tahun itu, setelah kekalahan straight set keduanya secara beruntun di semifinal di Roland Garros dari Nadal. "Lapangan utama cocok untuk permainannya dan benar-benar membuat frustasi bila Anda tidak dapat membuat suatu winner. Permainan saya didasarkan pada agresivitas. Saya berusaha melakukan pukulan-pukulan itu dan saya tidak melakukan kesalahan. Saya membuat winner dan berusaha melakukan tekanan terhadap lawan saya. "Melawannya, benar-benar sulit di lapangan ini," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008