Washington, (ANTARA News)- AS memutuskan akan membatasi lebih jauh keterlibatannya dengan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, kata seorang jurubicara Departemen Luar Negeri, Sabtu. Menlu Condoleezza Rice "telah mengambil keputusan bahwa kami akan melibatkan diri dengan Dewan Hak Asasi Manusia PBB hanya apabila kami menganggap ada masalah-masalah kepentingan nasional yang dalam di dewan itu, dan kami merasa terdorong," kata Sean McCormack kepada wartawan di Washington. "Keraguan kami menyangkut fungsi dewan hak asasi manusia menyangkut pelaksanaan mandat dan misinya.Dewan memiliki catatan yang menyedihkan menyangkut hal ini," kata McCormack. Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch (HWR) mencap keputusan AS itu sebagai "kontra produktif ...berpandangan dangkal dan "mengabaikan para pembela dan korban hak asasi manusia." Dewan HAM yang berpusat di Jenewa dan beranggotakan 47 negara itu dibentuk tahun 2006 untuk menggantikan Komisi HAM. Komisi itu diganti karena tidak berdaya mengahadapi pemerintah-pemerintah yang memiliki catatan kekejaman. AS menentang pembentukan dewan tersebut dan mengatakan peraturan-peraturan badan baru itu tidak akan menjamin efektivitasnya. AS menolak duduk di kursi keanggotaan. Dua tahun kemudian dewan itu dikecam karena gagal bertindak terhadap pelanggaran hak asasi manusia seperti yang terjadi di Darfur Sudan . Dewan itu pada saat yang sama memusatkan kecaman pada Israel karena perlakuannya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. "Bukannya memusatkan pada sejumlah masalah-masalah hak asasi manusia yang riil dan mendalam di seluruh dunia, tetapi malahan benar-benar memasuki satu forum yang hampir semata-mata dipusatkan mengecam Israel," kata McCormack, Jumat. Dan , sebagai akibatnya , kami akan memilih lebih selektif bagaimana dan kamp kami melibatkan diri dalam dewan itu," katanya. Juliette de Rivero, direktur pembelaan HWR, mengecam AS karena meninggalkan dewan itu. AS menjadi peninjau sejak tahun 2006.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008