Ternate,(ANTARA News) - Ribuan pendukung Abdul Gafur - Abdurahim Fabanyo bentrok dengan polisi di depan Kantor Gubernur Maluku Utara (Malut) di Ternate, Sabtu sore. Belum diketahui adanya korban cedera namun dua mobil polisi menjadi sasaran lemparan batu massa pendukung Gafur. Bentrok tersebut bermula ketika ribuan pendukung Gafur-Abdurahim mencoba memindahkan pagar kawat duri yang dipasang polisi di depan kantor gubernur. Mereka ingin masuk ke kantor gubernur untuk membongkar tenda. Tenda tersebut dipasang Pemprov Malut sejak Senin lalu (3/6) untuk persiapan pelantikan Gubernur Malut terpilih pasangan Thaib Armayin/Gani Kasuba. Polisi berusaha menghentikan massa dengan menyemprotkan air dan menembakkan gas air mata. Tindakan polisi dibalas massa dengan lemparan batu. Massa semakin marah ketika air yang disemprotkan polisi mengenai rombongan Abdul Gafur bersama Abdurahim Fabanyo. Semprotan air dari Polisi sempat menjatuhkan istri Abdul Gafur, Kemala Motik. Situasi tersebut kemudian berhasil dikendalikan setelah Abdul Gafur menenangkan massa pendukungnya. Upaya serupa juga dilakukan oleh sejumlah perwira dari Polres Ternate dan Polda Malut. Pada kesempatan tersebut, Abdul Gafur mengatakan kepada pendukungnya bahwa keputusan Mendagri yang menetapkan pasangan Thaib Armayin/Gani Kasuba sebagai pemenang Pilgub Malut merupakan sesuatu kekeliruan karena tidak sesuai dengan aturan hukum yang ada. Ia mengajak pendukungnya tetap menolak keputusan Mendagri tersebut karena melanggar aturan dan mencederai demokrasi di Malut. Kapolres Ternate AKBP Ahmad Marhaendra ketika dihubungi terkait dengan insiden tersebut belum memberikan keterangan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008