Pekanbaru (ANTARA News) - Belasan ormas Islam di Provinsi Riau, Sabtu, mendukung Front Pembela Islam (FPI) dalam penyelesaian insiden Monas 1 Juni 2008 dan mendesak pemerintah segera membubarkan Ahmadiyah. Hal itu terungkap dalam pernyataan sikap yang turut disaksikan oleh Gubernur Rusli Zainal usai acara peresmian Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Future Islamic Shool (SMPIT FIS) di Pekanbaru. Ormas Islam yang mendukung FPI tersebut adalah Nahdlatul Ulama (NU) Pekanbaru, Pagar Nusa Riau (organisasi pencak silat NU), Gerakan Pemuda Ansor (organisasi kepemudaan NU) Riau, LPPK PW Muhammdiyah Riau, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Riau, Gema IKMI Riau, Pemuda Bulan Bintang Riau, Partai Bintang Bulan (PBB) Riau, Garda Keadilan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau, HMI Badko Riau-Kepri dan KAHMI Riau. Kondisi itu tentu sangat kontras dengan yang terjadi di sejumlah daerah yang meminta agar FPI segera dibubarkan setelah insiden kekerasan di Monas. Peryataan sikap itu berisi lima seruan, yakni insiden Monas 1 Juni 2008 agar disikapi jernih, arif dan komprehensif. Kedua menyerukan agar pemerintah segera membubarkan Ahmadiyah, ketiga mewaspadai upaya provokasi, dan adu domba antarumat Islam yang dilancarkan berbagai pihak. Selain itu, mereka juga mengajak umat Islam untuk merapatkan barisan dan menjalin persaudaraan sesuai prinsip ukhuwah islamiyah, dan menyerukan kepada masyarakat Riau tetap menjaga kesatuan dan persatuan serta menciptakan suasana Riau yang sejuk dan aman. Pernyataan sikap itu diserahkan kepada Gubernur Rusli Zainal. Menanggapi hal itu, Gubernur mengaku menyambut baik seruan damai tersebut dan ia juga berharap pemerintah segera menanggapi tuntutan pembubaran Ahmadiyah. "Desakan itu sudah lama. Sebagai sebuah aspirasi, saya berpendapatg sudah semestinya direspon pemerintah," ujarnya. Kendati demikian, ia juga mengaku mendukung upaya kepolisian menyelesaikan insiden Monas sesuai dengan hukum yang berlaku.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008