Teheran, (ANTARA News) - Iran, Sabtu, menyampaikan protes ke PBB menyusul seorang menteri Israel yang memperingatkan akan adanya serangan dengan alasan program nuklir Teheran. Kantor berita resmi Iran, IRNA melaporkan bahwa protes tersebut dilancarkan dalam surat dari misi Iran di PBB kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, katanya. "Rejim Israel telah menjadi berani karena sikap tak peduli Dewan Keamanan dan ... dalam pelanggaran nyata terhadap prinsip-prinsip PBB terus mengancam Iran dengan kekuatan," demikian antara lain isi protes itu. Iran mendesak diberikannya "reaksi tegas" dari Dewan Keamanan atas pernyataan dari Wakil Perdana Menteri Israel Shaul Mogaz --yang juga adalah Menteri Perhubungan. "Jika Iran melanjutkan program senjata nuklirnya, kami akan menyerangnya," kata Mofaz kepada harian Yediot Aharonot. "Pilihan lain menghilang. Sanski tidak efektif. Takkan ada pilihan kecuali menyerang Iran guna menghentikan program nuklir Iran," kata MOfaz. Mofaz, kepala staf angkatan bersenjata dan mantan menteri pertahanan kelahiran Iran, berharap akan dapat menggnantikan Ehud Barak --yang sedang menghadapi skandal-- sebagai perdana menteri kalau Olmert digulingkan oleh partai beraliran tengahnya, Kadima. Israel dan sekutu utamanya, Amerika Serikat, menuduh Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dan tak pernah mengesampingkan serangan militer terhadap Teheran. Namun Iran berkeras bahwa negara itu hanya mengingini energi nuklir untuk tujuan damai.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008