Jakarta (ANTARA News) - Puteri Indonesia 2007, Putri Raemawasti, akan memboyong 80 busana untuk dikenakan selama ajang Miss Universe 2008 yang berlangsung di Vietnam, mulai 17 Juni hingga 14 Juli. "Ada gaun malam, busana pantai, busana kasual, dan baju coctail. Semuanya indah, glamor, tapi tetap mengedepankan ciri khas Indonesia," kata Putri dalam konferensi pers di Jakarta, Senin. Busana yang dikenakan Puti di ajang Miss Universe 2008 merupakan rancangan Anne Avantie, Djongko Rahardjo, Ananta Kanapi, Citra Triadi, dan koleksi batik handmade dari Allure Batik. Kordinator kostum Puteri Indonesia di Ajang Miss Universe 2008, Ananta Kanapi mengatakan busana yang dibawa sebanyak tiga koleksi dari Anne Avantie, tiga busana dari Intan Avantie, 10 busana koleksi Ananta Kanapi, 10 busana karya Citra Triadi, enam busana karya desainer asal Solo Djongko Rahardjo, 12 dari Allure Batik, dan koleksi pribadi Putri Raemawasti sendiri. "Seluruh busana menggunakan bahan-bahan dari kain tradisional Indonesia, kami tetap mengedepankan kekayaan busana Indonesia dengan sedikit modifikasi agar terlihat glamor dan anggun sebagai busana internasional," katanya. Ananta mengatakan berbagai pertimbangan mendasari pemilihan jenis dan model busana yang akan digunakan Putri Raemwasti. "Kita sesuaikan busana dengan kulit Putri, wajahnya yang sangat Indonesia dan lokasi berlangsungnya Miss Universe juga menjadi bahan pertimbangan. Misalnya karena acaranya juga di pantai dan karnaval maka busananya dipilih dari bahan yang ringan dan warna-warna yang terang," kata Ananta. Ia mengatakan untuk Putri dipilihkan busana glamor, seksi, memancarkan aura, dan tetap menonjolkan ciri khas Indonesia yang anggun. Beberapa busana yang akan dikenakan Putri diantaranya "Senandung Bumi Papua" karya Anne Avantie sebagai "National Costume", Floris Indonesia untuk sesi "Red Carpet", dan Parang Cantik dari Allure Batik yang akan dikenakan pada malam Grand Final. Busana "Senandung Bumi Papua" merupakan karya Anne Avantie yang mengangkat tema Bumi Papua. Busana ini terdiri dari dua bagian yakni atasan kebaya silk dengan payet-payet mutiara, dipadukan dengan bawahan semacam rok panjang dari bahan rumput ilalang yang telah dimodifikasi. Putri mengenakan busana ini dilengkapi dengan topi bulu burung Cendrawasih dan burung Kasuari, serta tameng kayu khas Papua di tangan kirinya. Bulu-bulu ini, menurut Putri diperoleh dari helai-helai bulu Kasuari dan Cendrawasih yang secara periodik berjatuhan. "Pada saat Putri berjalan di catwalk, ia juga akan melakukan demo gerakan tari Papua sekitar delapan detik," kata Ananta. Putri mengaku sangat nyaman dengan busana yang telah disiapkan para desainer, ia juga merasa batinnya lebih tenang menjelang keberangkatan ke Vietnam. Berbagai pelatihan telah diikuti seperti kelas model, kelas Bahasa Inggris, kelas filsafat internasional, dan belajar tari Papua. "Sekarang tidak ada beban, sudah sangat rileks dan tenang, saya berharap bisa melakukan yang terbaik di Vietnam," demikian Putri. (*)

Pewarta: anton
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008