Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dewan Perdagangan Islam Negeri Kelantan (DPIMNK), Malaysia, merencanakan memproduksi "biofuel" (bahan bakar nabati) dengan membangun perkebunan pohon "sweet sorghum". Ketua DPIMNK Illias Hussin mengatakan produksi ethanol dari pohon sweet sorghum untuk dijadikan biofuel dapat membantu mengurangi penggunaan bensin dari minyak bumi sekaligus mengurangi anggaran pembelian minyak bumi, demikian Utusan Malaysia, Selasa. Sebagai langkah awal, organisasi itu akan menanam 700.000 pohon sweet sorghum seluas lima hektar di Kandis, Bachok guna merangsang berbagai pihak ikut menanam jenis tanaman ini. "Ethanol dari pohon sweet sorghum telah terbukti sebagai komponen terpenting dalam penghasilan biofuel dan berpotensi untuk pasaran dunia," kata Illias. Hasil kajian menemukan 10 persen biofuel yang dicampurkan dengan bensin bisa meningkat jarak tempuh mobil hingga 30 persen dan harganya sangat murah. "Pohon ini mudah ditanam karena tidak memerlukan biaya yang tinggi serta tidak perlu disiram setiap hari," katanya. DPIMNK juga telah membeli mesin seharga 200.000 ringgit untuk menghasilkan ethanol dan biofuel. "Kebanyakan negara seperti Amerika, India dan China telah mengusahakan penanaman pokok ini untuk menghasilkan ethanol," kata Illias.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008