New York, (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh pada Rabu waktu setempat atau Kamis pagi WIB, karena kenaikan harga minyak terakhir menyokong sentimen di pasar yang sudah dihantui inflasi dan masalah di sektor keuangan. Indeks Dow Jones Industrial Average terperosok 205,99 poin atau 1,68 persen menjadi ditutup pada 12.083,77 dan indeks komposit Nasdaq menyusut 54,93 poin atau 2,24 persen menjadi 2.394,01. Indeks Standard & Poor`s 500 mundur kembali 22,95 poin atau 1,69 persen menjadi berakhir pada 1.335,49. Penurunan terjadi karena para pedagang "fokus pada inflasi, tingginya harga minyak, melemahnya dolar AS, dan prospek suku bunga tinggi di seluruh dunia," kata Al Goldman dari Wachovia Securities. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Juli, melonjak 5,07 dolar AS menjadi ditutup pada 136,38 dolar AS per barrel, di tengah berita penurunan tajam cadangan minyak mentah AS. Pasar saham masih dibebani kekhawatiran tentang sektor perbankan setelah Lehman Brothers diberitakan memerlukan dana segar. Para investor juga bertahan karena kekhawatiran inflasi oleh Federal Reserve yang dapat diartikan suku bunga tinggi. "Beige Book" Federal Reserve yang dirilis sebelum penutupan pasar sedikit mengurangi kegugupan pasar. Dikatakan bahwa kondisi ekonomi AS mendapatkan banyak penurunan dengan membekunya konsumen akibat tingginya harga minyak dan ketatnya kredit perbankan. Dalam Beige Book, survei dari 12 wilayah Fed menunjukkan "kegiatan ekonomi masih melemah" dari akhir April hingga awal Mei. Ekonomt Joseph LaVorgna dari Deutsche Bank mengatakan komentar Ketua The Fed Ben Bernanke yang menyoroti risiko inflasi telah mendorong pasar tak menentu. Lehman Brothers, yang telah menjadi sasaran badai di sektor keuangan, jatuh 13,6 persen menjadi 23,75 dolar AS, memperpanjang penurunan besarnya sejak awal pekan ini. Sementara Washington Mutual melemah 9,3 persen menjadi 6,06 dolar AS, Goldman Sachs turun 2,85 persen menjadi 162,45 dolar AS dan Morgan Stanley turun 5,35 persen menjadi 37,13 dolar AS. Obligasi "mixed". Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah berjangka 10 tahun turun menjadi 4,073 persen dari 4,099 persen pada Selasa dan obligasi 30 tahun naik tipis menjadi 4,702 persen terhadap 4,701 persen. Harga dan yield obligasi bergerak berlawanan arah. Demikian pula pasar-pasar saham utama Eropa, berakhir turun tajam pada perdagangan Rabu waktu setempat atau Kamis dinihari WIB, dengan saham-saham bank Inggris, HBOS dan Royal Bank of Scotland jatuh sekitar 10 persen. Pada penutupan, di London indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka turun 1,78 persen pada 5.723,30 poin, di Paris indeks CAC 40 turun 2,10 persen menjadi 4.660,91 sementara di Frankfurt indeks Dax turun 1,78 persen menjadi 6.650,26. Saham HBOS terlihat turun 11,64 persen menjadi 258 pence (sen Inggris) pada penutupan, sementara RBS turun 9,0 persen menjadi 212,25 pence.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008