Pekanbaru (ANTARA News) - Mantan dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Inu Kencana menyatakan keseriusannya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau periode 2008-2013. Kepada ANTARA di Pekanbaru, Kamis, Inu mengatakan, dirinya sudah terikat nazar (janji dalam Islam), yakni apabila menjadi gubernur ia berjanji akan meningkatkan kesejahteraan rakyat tanpa ingin sekalipun memperkaya diri sendiri. "Biar saya naik (jadi gubernur) dalam keadaan miskin, dan turun juga dalam keadaan miskin," kata pria yang mengaku hingga kini tidak mempunyai rumah pribadi itu. Inu Kencana memang menjadi sorotan di Riau dengan rencananya yang akan bersaing dalam bursa calon Gubernur Riau. Mantan Camat Edera, Merauke, Papua, itu langsung diburu puluhan wartawan media cetak dan elektronik begitu tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, sekitar pukul 12.00 WIB. "Agenda saya untuk jadi Gubernur Riau," katanya ketika ditanyakan perihal kedatangannya di Pekanbaru. Inu mengatakan, sebenarnya ia telah lama bernazar untuk menjadi Gubernur Riau, tepatnya sejak masih aktif mengajar di IPDN pada tahun 1994. Kehidupan warga jauh dari sejahtera Niatan itu terlintas saat ia naik sebuah perahu dari Pekanbaru menuju kampung halamannya di Kabupaten Bengkalis, dan melihat betapa kehidupan warga jauh dari sejahtera di tanah Riau yang kaya akan sumber daya alam. "Meski nazar itu sudah lama saya ucapkan, tapi kantong-kantong kemiskinan itu sampai sekarang kan masih ada," katanya. Inu mengatakan, pemberantasan korupsi dan perbaikan perilaku di sistem pemerintah akan menjadi misi utamanya sebagai calon gubernur. "Selain itu juga saya ingin membenahi kesehatan dan pendidikan bagi warga Riau," lanjutnya. Namun, Inu yang dikenal publik sebagai figur yang berani membongkar kebobrokan IPDN itu selalu mengelak ketika ditanya tentang partai politik yang akan mengusungnya sebagai calon gubernur. Ia menilai, dirinya akan menyalahi etika bila secara pribadi menyebut partai yang akan mengusungnya. "Biar mereka yang mendeklarasikan, bukan saya. Nanti saya dikira sombong," katanya dengan yakin. Inu menambahkan, agenda pertamanya di Riau bukanlah untuk bertemu pimpinan partai politik untuk memuluskan langkahnya sebagai bakal calon gubernur. Ia mengatakan rencana pertama yang menjadi prioritas adalah berziarah ke makam ayahnya di Bengkalis. Ayah Inu Kencana, Abdullah Syafiie, tak lain adalah mantan Bupati Bengkalis tahun 1959. Inu Kencana Syafiie lahir di Nagari Simalanggang, Sumatera Barat, pada 14 Juni 1952.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008