Jakarta (ANTARA News) - Warga Pandeglang, Banten, Kamis, menggelar aksi mogok makan di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut pengusutan dugaan korupsi pinjaman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Banten, ke Bank Jabar sebesar Rp200 miliar. Aksi mogok makan diikuti oleh sedikitnya 13 orang. Sejak pagi, mereka berada di depan gedung KPK. Peserta aksi menggelar berbagai spanduk yang bertuliskan desakan kepada KPK untuk mengusut dugaan korupsi tersebut. Beberapa peserta mogok makan tidur-tiduran di taman yang berada di depan gedung KPK. Semua peserta menutup mulut mereka dengan uang kertas Rp1.000. Rencananya, aksi itu akan dilakukan selama tiga hari, sebagai wujud desakan kepada KPK agar segera menangani dugaan korupsi di Pandeglang. Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Banten Anti Korupsi (AMBISI) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung KPK terkait kasus yang sama. Dalam aksinya, AMBISI menyatakan, pinjaman ke Bank Jabar sebesar Rp200 miliar itu tidak berpengaruh terhadap pengembangan pelayanan publik di Kabupaten Pandeglang. Di sela-sela aksi unjuk rasa, para anggota AMBISI menyebarkan slebaran tentang penyataan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Kabupaten Pandeglang tentang pinjaman ke Bank Jabar itu. Selebaran itu disertai lembar yang ditandatangani oleh beberapa orang yang tertulis sebagai pengurus dan anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Kabupaten Pandeglang. Mereka adalah Maman Akh Bayan, Dadan Sudarma, Johan, Aris Turisnadi, Eri Suhaeri, Dedi Mulyadi, dan Toha Lamsyah. Dalam selebaran itu dinyatakan bahwa Pemkab Pandeglang memberikan imbalan sebesar Rp30 juta kepada sejumlah unsur Fraksi dan komisi DPRD Pandeglang untuk melancarkan proses peminjaman uang ke Bank Jabar. "Dengan adanya hal tersebut di atas, kami Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Kabupaten Pandeglang, dengan segala kekhilafan, kami akan mengambalikan uang sebesar yang kami terima," demikian tertulis dalam slebaran itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008