Medan (ANTARA News) - Pasar yang baru tergarap oleh lima operator penyedia jasa televisi berlangganan di Indonesia saat ini baru sekitar 700 ribu pelanggan. "Penetrasi pasar seluruh operator televisi berlangganan di Indonesia saat ini baru sekitar 700 ribu pelanggan saja," kata Senior Vice President PT Direct Vision, Halim Mahfudz, di Medan, Kamis. Ratusan pelanggan itu, kata dia, merupakan konsumen lima operator penyedia jasa televisi berlangganan di tanah air yakni astro, telkomvision, first media (cable vision), im2 dan indovision. Dari 245 juta jiwa penduduk Indonesia terdapat sekitar 37 juta rumah tangga yang memiliki televisi dan dari jumlah tersebut diperkirakan 10 persen diantaranya atau 3,7 juta rumah tangga yang punya kemampuan sebagai konsumen televisi berlangganan. Oleh karena itu masih terdapat sekitar tiga juta rumah tangga yang menjadi pasar televisi berlangganan karena pasar yang tergarap baru sekitar 700 ribu rumah tangga, jelasnya. Untuk menggarap pasar itu, lanjut dia, PT Direct Vision selaku pemegang lisensi dagang astro di Indonesia terus meningkatkan pelayanan bagi konsumen astro televisi seperti pindah menggunakan satelit measat tiga dari satelit measat dua. Selain itu bagi pasar yang belum tergarap, astro televisi terus melakukan sosialisasi yang bersifat edukasi pada masyarakat mengenai manfaat televisi berlangganan dan yang tidak. "Untuk memanjakan konsumen astro pada semester kedua tahun ini kita akan migrasi ke measat tiga sehingga kita 49 channel televisi yang ada saat ini ditambah dengan ancar-ancar 70 hingga 80 channel," ujarnya. Televisi berlangganan astro mulai beroperasi di Indonesia pada 28 Februari 2006 dan memiliki konsumen yang berjumlah total sebanyak 140 ribu pelanggan dan 25 persen diantara jumlah pelanggan berada di Pulau Sumatera, tambah Regional Manager PT Direct Vision Sumatera, Ferry.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008