Wina, (ANTARA News) - Pelatih Polandia, Leo Beenhakker gusar dengan pemberian tendangan penalti yang memberi Austria imbang 1 - 1. "Mustahil menerima hal itu. Pada awal turnamen, kami diberi pengumuman bahwa para wasit telah mendapat perintah khusus untuk mengawasi pergumulan di kotak penalti maupun 'schwalben', dalam bahasa Jerman artinya orang yang sengaja jatuh untuk mendapatkan penalti," katanya. Menurut Beenhakker, sejak awal Piala Eropa dirinya sudah melihat pergumulan yang mengakibatkan tendangan bebas dan tendangan sudut serta beberapa kali menjatuhkan diri, tapi tidak ada kartu kuning. "Yang terjadi hari ini tidak ada bedanya, namun mereka memberi Austria melakukan lagi tendangan bebas. Pada tendangan bebas yang kedua, itu'kan hanya pergumulan biasa yang sudah sering kita lihat lima tahun terakhir," kata Beenhakker. "Saya tidak tahu mengapa wasit melihat hal yang tidak satupun orang lihat, mungkin dia cuma ingin menunjukkan dirinya "big boy. Saya sudah 43 tahun berkecimpung di sepakbola, saya selalu menerima setiap keputusan wasit, tapi kali ini saya benar-benar tidak mengerti," katanya. Polandia kalah 0-2 dari Jerman saat pembukaan. Ketika melawan Austria, di saat-saat awal mereka beruntung karena tiga kesempatan bagus terlewatkan lawan, setelah itu barulah tim Polandia "bangun". "Kami memang seperti tidur pada 20 menit pertama, tapi sesudahnya kami menunjukkan permainan yang bagus," kata Beenhakker. Meski demikian, dia menyimpulkan nasib Polandia tidak lagi berada di tangan mereka. "Intinya kami sudah hancur. Kami terdepak dan itu menyakitkan." (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008