Salzburg, Austria (ANTARA News) - Pertandingan Grup D Euro 2008 antara Rusia melawan juara bertahan Yunani hari Sabtu akan menjadi suatu final, kata pelatih Rusia, Guus Hiddink, Jumat. Pelatih asal Belanda berusia 61 tahun itu mengharapkan tim asuhannya tampil lebih baik setelah dikalahkan 1-4 oleh Spanyol dalam pertandingan pembukaan. "Yunani mempunyai posisi yang sama dengan kami (mereka kalah 0-2 dari Swedia)," kata Hiddink. "Pertandingan ini merupakan pertandingan final. Kami ingin lolos ke perempatfinal, tetapi tidak bisa bermain seperti yang kami lakukan saat melawan Spanyol." "Tidak mudah mengubah segala sesuatunya hanya dalam empat hari, tetapi kami harus berubah dan bermain lebih baik, karena kami benar-benar tidak efektif saat melawan Spanyol. "Mengingat apa yang terjadi adalah laga antara tim yang tidak diunggulkan dan kami (Rusia) tidak diunggulkan dalam turnamen ini." "Saya hanya berharap para pemain mempelajari suatu pelajaran dan tidak akan mengulangi perbuatan naif dan kesalahan bodoh, tetapi mereka akan belajar bagaimana bermain tingkat tertinggi internasional," katanya. Tetapi, Hiddink, yang mempunyai reputasi sebagai salah satu pelatih terbaik dalam sepak bola, dimana ia membawa Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia 2002 dan membawa tim negaranya, Belanda, ke semifinal 1998 saat mereka kalah melalu adu penalti melawan Brasil, mengatakan ia tidak akan mengubah susunan pemainnya secara radikal. "Yunani juga akan bereaksi setelah kekalahan mereka, tetapi saya tidak tahu bagaimana mereka akan bereaksi secara taktik, apakah mereka akan menurunkan empat atau lima pemain belakang, tetapi saya yakin mereka akan bereaksi secara emosional," kata Hiddink. "Kami tidak akan mengubah taktik kami, para pemain Rusia sudah terbiasa dengan bermain sepak bola menyerang, saya tidak dapat meminta mereka untuk bermain bertahan dan menyerang lawan melalui serangan balik." "Akan ada beberapa perubahan personal, tetapi tidak banyak," katanya. Hiddink menolak memberi komentar mengenai apakah ia yakin para pemain belakangnya yang bermain melawan Spanyol telah sembuh moralnya. "Pertanyaan itu sudah di luar batas," kata Hiddink, yang juga membawa Australia ke babak kedua Piala Dunia 2006.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008