Kandahar, Afghanistan, (ANTARA News) - Pencarian besar-besaran mulai dilakukan untuk menemukan lebih dari 1.100 narapidana yang kabur dari penjara di Afghanistan Selatan. Pembobolan itu terjadi setelah Taliban pada Jumat malam meledakkan penjara dan menyerbu dengan senapan sehingga menewaskan 15 sipir, kata pejabat pemerintah. Pasukan NATO di Afghanistan mengemukakan lebih dari 1.100 narapidana kabur dalam serangan yang menurut wakil menteri kehakiman, Mohammad Qasim Hashimzai, adalah "serangan paling canggih yang pernah terjadi". "Operasi besar-besaran sedang dilakukan untuk menemukan para narapidana itu. Pasukan keamanan Afghanistan mencari di dalam dan di sepanjang jalan utama maupun sekunder," kata Hashimzai kepada AFP.Dia mengaku belum ada narapidana yang tertangkap. Jurubicara Taliban, Yousuf Ahmadi, menghubungi AFP dan menyatakan pihaknya menggunakan bom bunuh diri dan bom waktu. "Kami meledakkan dua serangan bunuh diri kemudian para mujahidin dengan menggunakan sepeda motor masuk ke penjara dan membunuh para sipir," kata Ahmadi kepada AFP. "Kami berhasil membebaskan semua narapidana termasuk rekan kami yang di penjara." Ahmad Wali Karzai, kepala pemerintahan wilayah Kandahar mengatakan pihaknya telah menemukan 15 mayat sipir tersebut dan kemungkinan masih ada korban lainnya. Ahmad Wali, yang merupakan saudara presiden Hamid Karzai itu hanya mengakui beberapa ratus narapidana, di antaranya dari kalangan Taliban, kabur.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008