Jayapura (ANTARA News) - Bantuan Departemen Komunikasi dan Informatika (Dekominfo) berupa sarana penerima siaran radio dan televisi bagi masyarakat Kabupaten Keerom, Provinsi Papua yang bermukim di tapal batas antarnegara Republik Indonesia (RI) dengan Papua Nugini (PNG) telah terbukti mampu membuka isolasi informasi pembangunan di wilayah itu. "Selama bertahun-tahun, masyarakat kampung yang bermukim di tapal batas RI dengan PNG terisolasi dari berbagai informasi pembangunan namun setelah mendapat bantuan sarana penerima radio dan televisi dari Depkominfo maka mereka sudah semakin terbuka menerima berbagai informasi pembangunan," kata Bupati Keerom, Drs Celsius Watae kepada ANTARA News di Arso, ibukota Kabupaten Keerom, Senin. Masyarakat sedniri mengakui kalau mereka telah menerima dan memanfaatkan dengan baik bantuan tersebut sehingga walaupun tinggal di wilayah sangat terpencil dan terisolasi namun tetap mereka dapat mengikuti berbagai informasi pembangunan, hiburan dan pendidikan yang terjadi di seluruh Tanah Air. Bupati Keerom, Celsius Watae mengakui kalau pihaknya telah melakukan peninjauan ke berbagai wilayah terpencil dan terisolasi di tapal batas RI dengan PNG pada 12-14 Juni lalu untuk melihat dari dekat berbagai kemajuan pembangunan di wilayah itu sekaligus melihat penggunaan bantuan Depkominfo oleh masyarakat di wilayah terpencil dekat dengan wilayah Negara PNG. Dia menjelaskan, pada tahun 2007, Depkominfo memberikan bantuan sarana penerima siaran radio dan TV dalam rangka diseminasi informasi ke seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia terutama di wilayah perbatasan Negara RI dan daerah terpencil termasuk perbatasan RI dengan PNG. Bantuan tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah ini. Depkominfo telah mengirimkan 15 paket bantuan tersebut kepada 15 desa dan setiap desa atau kampong menerima satu unit sarana penerima siaran radio, satu unit penerima televise berwarna, satu unit antenna parabola dan satu generator listrik. Semua paket bantuan itu sudah ditempatkan di wilayah perbatasan tersebut dan telah dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, masyarakat di perbatasan RI dengan PNG ini tidak lagi miskin informasi terutama mengenai perkembangan pembangunan di seluruh Tanah Air Indonesia. Malahan, dengan mendapatkan berbagai informasi pembangunan tersebut, masyarakat di wilayah terpencil dan terisolasi itu merasa berbangga menjadi orang Indonesia di tapal batas antarnegara ini. "Kebanggaan menjadi orang Indonesia, bagian integral dari bangsa dan Negara Indonesia merupakan hal penting dalam rangka keutuhan NKRI di wilayah ini," katanya. Sementara itu Kepala Bagian Humas, Protokol dan Sandi Pemkab Keerom, Markus Yaku mengakui kalau pihaknya telah tuntas memasang peralatan penerima siaran televisi seperti antena parabola di wilayah terpencil dan terisolasi seperti di Distrik Towe. "Masyarakat Distrik Towe telah memanfaatkan secara baik bantuan Depkominfo tersebut. Masyarakat sangat gembira karena dapat menyaksikan siaran televisi melalui antena parabola dan dapat pula menerima siaran radio secara jelas tanpa mengalami ganguan berarti," katanya. Berbagai kegiatan pembangunan di seluruh tanah air Indonesia khususnya di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kesehatan dan pendidikan dapat diketahui oleh masyarakat terpencil dan terisolasi melalui siaran televisi dan radio bantuan Depkominfo tersebut. "Kita berharap pada tahun 2008 ini, Depkominfo melanjutkan program bantuan yang sama kepada kampong-kampung lain di daerah terpencil dan terisolasi yang belum mendapatkan bantuan tersebut dengan demikian program diseminasi informasi ke wilayah-wilayah terpencil dan terisolasi dapat sukses di perbatasan antarnegara ini," katanya. Kabupaten Keerom memiliki tujuh distrik yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah di bidang diseminasi informasi pembangunan. Ketujuh distrik tersebut adalah Distrik Senggi, Waris, Web, Arso, Towe, Skanto dan Distrik Arso Timur. Secara geografis, letak Kabupaten Keerom, di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Jayapura, selatan dengan Kabupaten Pegunungan Bintang, sebelah barat berbatasan dengan Kota Madya Jayapura dan sebelah timur berbatasan dengan Negara Papua Nugini.(*)

Pewarta: anton
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008