Terhadap Penyebab Utama Kematian Anak yang Dapat Dicegah oleh Vaksin -- Analisa Hasil Kesehatan Memprediksi Manfaat bagi Kesehatan dan Ekonomi Penggunaan Vaksin Radang Paru secara Rutin di Negara-negara Asia -- Jakarta, 16 Juni (ANTARA/Medianet International-AsiaNet) -- Data dari tiga kajian yang dilakukan di Asia dan dipaparkan pekan lalu menunjukkan bahwa vaksinasi rutin pada masa anak-anak dengan vaksin radang paru dapat membantu mencegah semakin parahnya penyakit ini pada anak-anak yang divaksin, dan juga orang dewasa yang belum divaksin. Data ini juga mengesankan bahwa vaksin tersebut merupakan obat untuk umum yang sangat murah, berdasarkan kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Data ini dipaparkan pada Simposium Internasional keenam mengenai Penyakit Bakteri Radang Paru (ISPPD) di Reykjavik, Islandia. "Sementara terdapat bukti penting yang memperlihatkan dampak atas kesehatan masyarakat dan ekonomi dari vaksinasi rutin pada masa anak-anak di sejumlah negara, kami sekarang memperoleh data dari Asia yang mendukung manfaat ini secara regional," kata Kenneth K.C. Lee, Ph.D., gurubesar sekaligus direktur luar biasa Bidang Eksternal Sekolah Tinggi Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas China di Hong Kong, China. "Dengan memvaksinasi secara rutin anak-anak kita terhadap penyakit radang paru, kita mampu membantu melindungi komunitas yang lebih luas -- anak-anak yang belum divaksin, orangtua dan kakek-nenek - dan, dengan bukti bahwa vaksinasi rutin merupakan investasi ekonomi yang masuk akal, tidak ada alasan untuk menunda tindakan membantu menyelamatkan jiwa sekarang." Data dari Hong Kong dan Singapura khususnya memproyeksikan bahwa penggunaan rutin vaksin radang paru pada periode 10 tahun dapat mencegah masing-masing sekitar 524 kasus dan 290 kasus penyakit radang paru invasif (IPD), di antara kelompok kelahiran.[1].[2] Di Hong Kong, kasus yang teralihkan ini, apabila digabungkan dengan lebih dari 2.500 kasus teralihkan otitis media yang terproyeksi, mengurangi biaya pengobatan langsung sebesar HK$35 juta (sekitar US$4,5 juta).[1] Di samping itu, data ini mengesankan bahwa penggunaan rutin vaksin tersebut pada anak kecil dapat ikut mencegah kira-kira dua kali lipat kasus IPD pada orang dewasa yang belum divaksin (919 kasus di Hong Kong dan 653 kasus di Singapura), suatu fenomena yang bernama efek tak langsung atau kekebalan "kumpulan".[1],[2] Yang penting, kedua kajian menyimpulkan bahwa penggunaan rutin vaksinasi dapat ikut mengurangi beban ekonomi atas sistem perawatan kesehatan.[1],[2] Data lain yang dipaparkan pada ISPPD memastikan bahwa beban penyakit radang paru tinggi di seluruh negara Asia, dengan kejadian terlaporkan IPD di antara anak di bawah umur lima tahun berkisar dari 30,9 kasus per 100.000 di Jepang menjadi 276 kasus per 100.000 di Bangladesh.[3] Yang penting, data ini juga menyoroti vaksin radang paru dapat ikut mencegah antara 57 persen dan 91 persen kasus IPD pada anak di bawah umur dua tahun di Asia. [3] Catatan mengenai Kajian Kajian di Hong Kong memanfaatkan model ekonomi yang meniru hasil kesehatan diharapkan yang timbul dari vaksinasi radang paru rutin dari kelompok kelahiran 57.100 anak dalam kurun waktu 10 tahun.[1] Biaya langsung lokal sehubungan dengan pengobatan penyakit radang paru diperoleh dari catatan kasus di rumah sakit dan Otoritas Rumah Sakit Hong Kong.[1] Biaya pengobatan rawat jalan diperkirakan menyusul wawancara dengan 30 dokter umum lokal dari kawasan berbeda.[1] Pengurangan kasus IPD pada orang dewasa dan penghindaran biaya terkait karena adanya perlindungan "kumpulan" diperkirakan sejalan dengan tingkat yang diumumkan.[1] Analisa ini mendapati bahwa, dari perspektif pembayar, vaksinasi radang paru secara menyeluruh diperkirakan akan menambah biaya per tahun hidup yang diperoleh sebesar HK$44.644 (sekitar US$5.718).[1] Kajian di Singapura meninjau kembali catatan rumah sakit dari pasien anak yang masuk Rumah Sakit Ibu dan Anak KK mulai Januari 1997 hingga Desember 2005 untuk menentukan jumlah rawat inap karena penyakit radang paru dan biaya terkait dengan pengobatan pasien.[2] Data ini digunakan untuk menempati model ekonomi yang meniru dampak program vaksinasi secara menyeluruh di Singapura.[2] Dari perspektif pembayar, program ini diperkirakan akan menambah biaya per tahun hidup yang diperoleh sebesar SGD$9.449-SGD$27.240 (sekitar US$6.992-$20.157).[2] Analisa regional meninjau kembali data penyakit radang paru di Bangladesh, China, Hong Kong, Jepang, Korea, Selandia Baru, Singapura, Sri Lanka dan Vietnam, serta memperkirakan dampak potensial vaksin konjugasi radang paru 7-valen dan vaksin 10- dan 13-valen yang tengah diselidiki.[3] Data diidentifikasi mencari pusat data OVID (1997-2007) serta negara dan situs Web Organisasi Kesehatan Dunia.[4] Distribusi serotipe beragam berdasarkan usia, geografi dan jenis penyakit radang paru.[4] Vaksin konjugasi radang paru (PCV-7) tersedia di Indonesia di pasar swasta sejak tahun 2006 dan terdaftar sebagai jadwal yang direkomendasikan untuk bayi dan anak di bawah umur 5 tahun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). RUJUKAN: [1] Lee K, Rinaldi F, Lee V, et al. Evaluasi ekonomi vaksinasi menyeluruh pada bayi dengan 7vPCV di Hong Kong. Makalah dipaparkan pada Simposium Internasional keenam mengenai Penyakit Bakteri Radang Paru (ISPPD). [2] Rinaldi F dan Chong C. Dampak terprediksi program vaksinasi 7vPCV menyeluruh pada bayi di Singapura. Makalah dipaparkan pada Simposium Internasional keenam mengenai Penyakit Bakteri Radang Paru (ISPPD). [3] Garcia C, Center K dan Herrera G. Beban penyakit radang paru (PD) di kawasan Asia-Pasifik: pentingnya pemasukan vaksin konjugasi radang paru (PCV) ke dalam program imunisasi nasional (NIP). Makalah dipaparkan pada Simposium Internasional keenam mengenai Penyakit Bakteri Radang Paru (ISPPD). [4] Organisasi Kesehatan Dunia. Vaksin konjugasi radang paru untuk imunisasi pada masa anak-anak, makalah posisi WHO Maret 2007, Wkly Epidemiol Record 2007;12:93-104. Kontak Media: Wendy Qin +62 2 8424 8522 +62 404 101 742 SUMBER: Wyeth

Pewarta: prwir
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2008