Medan (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Tinju Nasional (PB Pertina) menyatakan telah menemukan kelemahan petinju nasional yang mengakibatkan menurunnya prestasi Indonesia saat bertanding di level internasional. "Dari evaluasi yang kita lakukan, kami telah menemukan kelemahan petinju kita yang menyebabkan menurunnya perolehan mendali seperti SEA Games 2007 di Thailand," kata Wakil Sekretaris Jenderal PB Pertina, Syamsul Anwar Harahap, kepada ANTARA di Medan, Senin. Dia menjelaskan, kelemahan petinju Indonesia selama ini terjadi pada hal teknis, yakni atlet tinju nasional tidak diajarkan bagaimanan menangkis serangan lawan saat bertanding. Kondisi itu mengakibatkan prestasi petinju Indonesia terus menurun seperti pada SEA Games 2003 di Vietnam memperoleh satu emas, kemudian SEA Games 2005 di Philipina satu perak empat perunggu dan SEA Games 2007 hanya memperoleh lima mendali perunggu. Padahal, pada SEA Games 1977 petinju Indonesia memperoleh lima emas dan SEA Games 1987 meningkat menjadi enam emas. Untuk itu Pertina segera membenahi sistem latihan petinju nasional yang meliputi dua unsur dalam pertandingan, yakni bagaimana menyerang dan bagaimana menghindari pukulan. "Kita telah melakukan pembenahan standar latihan petinju, yakni bagaimana memukul sebanyak 60 persen dan menghindar 20 peersen," ujarnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008