Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menolak rencana kenaikan SPP bagi mahasiswa baru angkatan 2008. "Kami dengan tegas menolak kenaikan SPP. Sampai kini pihak rektorat Unsyiah masih belum menjelaskan secara detail alasan kenapa SPP naik setiap tahunnya," kata ketua umum BEM FT Unsyiah, M Falhan Qadhri di Banda Aceh, Selasa. Penolakan kenaikan SPP yang disampaikan secara tertulis tersebut disebabkan belum adanya transparansi dana dan transparansi pengelolaan aset-aset kampus yang jelas dari pihak rektorat selama ini. "Seharusnya pihak rektorat dapat memaparkan pengelolaan dana serta aset-aset kampus setiap tahunnya kepada mahasiswa melalui BEM masing-masing fakultas untuk menciptakan kondisi kampus yang transparan dan bersih dari praktek-praktek mark up," katanya. Dia menilai, sampai hari ini mahasiswa tidak merasakan manfaat yang berarti dari kenaikan SPP setiap tahunnya. Fasilitas disejumlah fakultas masih minim seperti masih terbatasnya peralatan dan perlengkapan di laboratorium. Bahkan sejumlah gedung dibangun dari dana bantuan beberapa pihak dan bukan menggunakan uang universitas sehingga menimbulkan pertanyaan terhadap penggunaan dana pembayaran SPP mahasiswa. Kenaikan SPP akan semakin memberatkan mahasiswa terutama bagi yang kurang mampu, terlebih dengan kondisi ekonomi Aceh saat ini yang mengalami inflasi tertinggi di Indonesia ditambah lagi naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dikatakannya, jika pihak universitas tetap menaikkan SPP maka Unsyiah telah menutup ruang belajar bagi mahasiswa yang kurang mampu untuk meraih pendidikan yang setinggi-tingginya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008