Kabul (ANTARA News) - Pemerintah Afghanistan dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengatakan, Rabu, mereka telah memulai operasi militer yang bertujuan mendesak keluar para gerilyawan Taliban yang baru-baru ini menguasai dan melakukan kegiatan di sejumlah desa di Afghanistan selatan. Ratusan pejuang Taliban berhasil menduduki sejumlah desa di distrik Arghandab di provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, sehingga dikhawatirkan akan dapat menjadi ancaman bagi kota Kandahar yang terletak 20 km sebelah selatan dan menjadi wilayah penghubung strategis bagi ibukota Kabul dengan provinsi-provinsi yang terletak di Afghanistan selatan dan barat. Operasi militer gabungan pasukan pemerintah Afghanistan dan NATO yang dalam hal ini adalah pasukan Kanada, telah dimulai Rabu pagi, demikian dikatakan oleh Mark Laity juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional NATO. Laity mengatakan sejumlah pertempuran kecil terjadi di wilayah bagian selatan antara pasukan Afghanistan berikut NATO melawan pasukan Taliban, namun sejauh ini tidak ada laporan akan adanya korban yang jatuh. Jendral Zahir Azimi juru bicara Departemen Pertahanan Afghanistan mengatakan bahwa pasukan pemerintah telah berhasil memasuki wilayah distyrik Arghandab dan operasi militer akan terus dilaksankan hingga wilayah tersebut telah dibebaskan dari pasukan Taliban. Ahmadi Wali, seorang komandan dari unit satuan polisi setempat, mengatakan terjadi baku tembak antara pasukan pemerintah dengan pasukan Taliban pada Rabu dini hari. Wali menambahkan dari laporan badan intelijen mengatakan bahwa para gerilyawan Taliban telah terdesak mundur dari sejumnlah desa yang selama ini mereka kuasai. Pasukan Taliban sebelumnya mengatakan bahwa mereka telah siap menghadapi pasukan gabungan pemerintah dan NATO, demikian laporan DPA. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008