Tuban (ANTARA News) - Manajemen PT Semen Gresik (Persero) Tbk memastikan pembangunan fisik pabrik semen baru berkapasitas 2,5 juta ton per tahun di Kabupaten Pati, Jawa Tengah akan dimulai awal 2009, setelah proses pembebasan lahan dan tender dituntaskan. Hal itu dikemukakan Direktur Penelitian, Pengembangan dan Operasional SG, Ir Suharto kepada wartawan usai launching pemanfaatan bahan bakar alternatif dari limbah pertanian untuk produksi di pabrik semen unit tiga di Tuban, Jatim, Jumat. "Hingga saat ini proses pembebasan lahan masih berlangsung dan `progress`-nya cukup bagus. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada kesepakatan," katanya. Pabrik semen baru SG akan dibangun di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, Jateng di atas lahan seluas sekitar 1.400 hektar yang tersebar di delapan desa di kecamatan tersebut. Pabrik ini merupakan satu dari tiga pabrik baru yang akan dibangun SG Group. Dua pabrik semen lainnya akan dibangun di sekitar lokasi pabrik PT Semen Padang, Sumatera Barat dan PT Semen Tonasa, Sulawesi Selatan. Sebagian besar lahan untuk pabrik baru di Jateng adalah milik Perum Perhutani dan sisanya milik warga. Saat ini, tim pembebasan lahan SG terus melakukan negosiasi harga terhadap sekitar 200 hektar lahan milik warga. Sementara pembebasan lahan milik Perhutani sudah tuntas lebih dulu melalui proses "b to b" (business to business). "Sudah hampir mencapai kesepakatan. Harga yang kami tawarkan dengan harga yang diminta warga sudah mendekati kecocokan. Yang jelas, harga yang kami berikan lebih tinggi dari harga pasaran," kata Suharto tanpa menyebut angka. Menurut informasi, harga pasaran lahan sawah dan tegalan di Kecamatan Sukolilo, Pati berkisar Rp3.000-Rp4.000 per meter persegi. Namun, warga meminta lahanya dihargai Rp150.000 per meter persegi. Melonjaknya harga lahan di lokasi proyek pabrik baru itu, diduga kuat karena ulah spekulan tanah yang ingin mengeruk keuntungan besar dari proyek senilai sekitar 320 juta dolar AS tersebut. PT Semen Gresik menetapkan harga beli tanah darat (sawah) sebesar Rp7.000 per meter persegi dan untuk lahan tegalan sebesar Rp13.500 per meter persegi.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008