Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis tunggal putri Maria Kristin untuk pertamakalinya maju ke semifinal Indonesia Terbuka Super Series dan akan menantang juara Olimpiade Athena Zhang Ning untuk memperebutkan tempat di final. Maria yang prestasi terbaiknya di Indonesia Terbuka adalah mencapai babak delapan besar, dalam perempatfinal yang digelar di Istora Gelora Bung Karno,Jakarta, Jumat, menundukkan unggulan ketujuh Zhou Mi dari Hong Kong 21-17, 15-21, 21-16. "Sebenarnya saya merasa bisa mengalahkan dia dalam dua game tetapi pada pertengahan game kedua konsentrasi saya agak terganggu karena merasa sedikit sakit di punggung,"ujar Maria mengenai pertandingannya yang berakhir dalam tiga game. Menurut Maria yang kalah dari Zhou Mi di Swiss Super Series awal tahun ini, permainan mantan pemain China yang sekarang bermain untuk Hong Kong itu tidak sebagus ketika mereka bertemu di Swiss. "Pertandingan kali ini tidak sesusah (ketika berjumpa) di Swiss, dia banyak melakukan kesalahan sendiri," tambah Maria yang akan menghadapi Zhang Ning tanpa beban. Mengenai keberhasilannya mencapai semifinal, Maria mengatakan suksesnya itu membuat percayadirinya bertambah menjelang laga Olimpiade Beijing Agustus mendatang. Sebelumnya, Zhang Ning, yang diperkirakan akan berusaha mempertahankan gelarnya di Olimpiade Beijing, sudah lebih dulu memastikan tempat di semifinal setelah menyisihkan Salakjit Ponsana dari Thailand 21-14, 21-19. FInalis Singapura Super Series Simon Santoso juga maju ke semifinal setelah mengungguli pemain Malaysia Lee Tsuen Seng 21-19, 21-14. Selanjutnya Simon bertemu pemain Jepang Tenichi Tago menang atas Jan O Jorgensen dari Denmark dalam pertandingan tiga game 21-16, 17-21, 21-14. "Yang penting jangan sampai lengah karena dia (Tago) tampil bagus di sini," ujar Simon mengenai pemain Jepang peringkat 44 dunia yang belum pernah ia hadapi itu. Tago maju ke babak utama Indonesia Terbuka setelah mendapat promosi karena unggulan pertama Lee Chong Wei dari Malaysia mengundurkan diri, dan berhasil melaju hingga semifinal diantaranya dengan mengalahkan M Hafiz Hashim dari Malaysia dan Ng Wei dari Hong Kong. Flandy/Vita jumpa juara bertahan Ganda campuran peringkat empat dunia Flandy Limpele/Vita Marissa berjumpa unggulan kedua sekaligus juara bertahan asal China Zheng Bo/Gao Ling untuk memperebutkan tempat di final turnamen Indonesia Terbuka Super Series. Flandy/Vita, salah satu pasangan yang akan membela Merah Putih di Olimpiade Beijing, maju ke semifinal turnamen yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta itu, setelah meraih kemenangan dua game langsung atas Tadashi Ohtsuka/Satoko Suetsuna 21-19, 21-14 dalam waktu 30 menit. Jika Flandy/Vita berhasil menyisihkan pasangan juara bertahan tersebut, Indonesia berpeluang menggelar final antar sesama pasangan Pelatnas Cipayung apabila unggulan pertama Nova Widianto/Liliyana Natsir yang sudah lebih dulu meraih tempat di semifinal juga berhasil menundukkan lawannya. Pada semifinal yang akan digelar Sabtu (21/6) sore, juara Singapura Super Series tersebut akan menghadapi pasangan Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dari Denmark untuk meraih satu tempat di babak perebutan gelar. Pasangan Denmark tersebut hanya membutuhkan waktu 29 menit untuk membukukan tempat di empat besar dengan menyingkirkan Robert Blair (Inggris) dan Imogen Bankier (Skotlandia) 21-14, 21-17. Kejutan dari pasangan PB Djarum Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari berlanjut dengan menundukkan ganda putri unggulan delapan asal Korea ha Jung Eun/Kim Min Jung 22-20, 21-15 untuk maju ke semifinal. Sebelumnya pasangan yang pernah menghuni Pelatnas Cipayung itu menyisihkan unggulan kedua asal Jepang Kumiko Ogura/Reiko Shiota untuk meraih tempat di perempatfinal. "Sebenarnya tidak menyangka juga bisa mengalahkan mereka," kata Shendy yang tahun lalu hanya mencapai babak kualifikasi turnamen yang sama. Meski berhasil melaju hingga semifinal pasangan yang belum bersedia kembali ke pelatnas itu belum berani memasang target juara pada turnamen berhadiah total 250 ribu dolar AS tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008