Jakarta (ANTARA News)- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Senin sore melemah lima poin menjadi Rp9.265/9.270 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.260/9.265, akibat menguat dolar AS di pasar global, "Dolar AS menguat, karena pelaku pasar optimistis bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunganya tetap pada angka dua persen, " kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya, karena mereka khawatir dengan krisis keuangan yang masih terjadi di negaranya. Stabilnya suku bunga AS pada angka dua persen memicu pelaku pasar membeli dolar AS sehingga menekan mata uang lokal itu melemah, katanya. Rupiah, lanjut dia untuk bisa mencapai angka Rp9.250 per dolar AS masih sulit setelah dua hari lalu bergerak turun naik pada kisaran antara Rp9.260 per dolar AS sampai Rp9.270 per dolar AS. Padahal sejumlah analis memperkirakan rupiah akan terus menguat hingga dibawah angka Rp9.250 per dolar AS, ucapnya. Menurut dia, rupiah memang agak berat untuk bisa mencapai angka Rp9.250 per dolar AS, namun pasar masih optimis dengan aktifnya sejumlah investor asing bermain di pasar domestik akan segera mendukung pergerakan mata uang Indonesia. Pertemuan dua hari bank sentral AS (The Fed) yang akan membahas kenaikan suku bunganya juga akan memicu pelaku aktif bermain di pasar domestik, karena selisih bunga rupiah dan dolar AS akan semakin tinggi, ucapnya. Pembelian dolar AS itu pelaku lokal, karena terpicu oleh menguat dolar AS di pasar global. Dolar AS terhadap yen naik menjadi 107,41 dari sebelumnya 107,15 yen. Euro turun terhadap yen menjadi 1.5590 dari sebelumnya 1,5611. Menurut dia, apabila The Fed fokus terhadap inflasi tinggi menunjukkan bahwa kondisi ekonomi AS diperkirakan dalam keadaaan memburuk. "Kondisi ini memberikan peluang kepada rupiah untuk menguat hingga dibawah angka Rp9.250 per dolar AS, karena untuk mengarah ke sana makin lebar. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008