Serang (ANTARA News) - Peserta dari Provinsi Banten pada cabang Sarhil Qur`an (MHQ) dan cabang tilawah golongan anak puteri dipastikan memperoleh kemenangan dengan skor nilai tertinggi 95,33 untuk tilawah dan 96,33 cabang sarhil pada babak final di arena panggung utama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQN) XXII di Serang, Banten, Senin. Banten memastikan kemenangan untuk cabang tilawah anak puteri, setelah Siti Humairoh peserta nomor 141 meraih nilai tertinggi 95,33 mengungguli qoriah Jawa Timur Rafiatul Muna sebagai juara kedua dengan nilai 93,33, sedangkan peringkat tiga diduduki qoriah asal DKI Jakarta , Eva Hudaivah no peserta 161 dengan nilai 90,67. Untuk tilawah anak-anak putra, Mukhlis Saputra qori asal Riau (106) merebut juara 1 dengan skor 93,67, disusul qori asal DKI Jakarta Ahmad Zamzam (144) dan qori asal NTB, Rusman Nuryadi (102) mendapat skor yang sama yakni 91. Menurut salah satu dewan hakim, penentuan pemenang terhadap dua peserta dengan skor nilai sama akan ditentukan oleh nilai terbesar salah satu unsur terpenting, yaitu antara tajwid dan fasohah. Sementara itu, untuk cabang Tilawah Remaja Putera, keluar sebagai pemenang pertama qori asal Jambi Muhammad Fikri (218) dengan nilai 95, disusul posisi juara kedua Deni Setiawan, qori asal DKI Jakarta dengan nilai 93 dan juara ketiga M. Rais Abdullah, qori asal Papua Barat (248) dengan nilai 92,33. Untuk tilawah remaja Puteri, Juara Pertama qoriah asal Jawa Barat, Imas Nurcahyani (221) dengan nilai 95,33, juara kedua Maryana (229) qoriah Kepulauan Riau dengan nilai 94 dan juara ketiga Nida Khoiriyah (215) Kalimantan Selatan denga nilai 93. Pada cabang Sarhil Qur`an, Banten juga memperoleh juara pertama dengan nilai 96,33 dengan kelompok peserta terdiri atas Ratu Ulfiaturahman, Neneng Salimah, Ai Srimulyati. Juara kedua pada cabang ini diraih Jawa Barat nomor peserta S 09 dengan nilai 95,67 dan juara ke tiga DKI Jakarta dengan nilai 92,07. "Kami sangat puas dengan hasil yang diperoleh, karena persiapannya sudah setahun lalu. Penilaian dewan hakim juga cukup objektif," kata salah seorang pembina cabang Sarhil Qur`an dari Banten, H. Chusairy. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008