Solo (ANTARA News) - Sebanyak 2.669 mahasiswa Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS) akan menerima bantuan khusus mahasiswa (BKM) yang merupakan bagian dari kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pembantu Rektor III UNS Surakarta, Dwi Tiyanto, di Solo, Selasa, mengatakan, kuota sebanyak 2.669 mahasiswa tersebut akan dibagi secara proporsional pada sembilan fakultas yang ada di perguruan tinggi ini. "Saat ini rektorat masih menunggu nama mahasiswa yang diusulkan untuk menerima bantuan itu. Batas waktu pengusulan pada hari Rabu (25/6)," katanya. Usulan nama mahasiswa yang akan memperoleh bantuan sebesar Rp500.000,00 per semester ini, lanjut dia, berdasarkan seleksi dari masing-masing fakultas. Ia mengatakan, pendeknya waktu pendataan serta pengajuan nama calon penerima bantuan ini, menjadi salah satu kendala bagi pihak universitas. Apalagi, saat ini masa ujian semester. "Mahasiswa, terutama yang berasal dari luar Solo, akan kesulitan untuk menenuhi sejumlah persyaratan," katanya. Untuk mempermudah proses seleksi calon penerima bantuan, pihaknya merujuk pada "database" yang telah dimiliki setiap fakultas, dan tidak akan dilakukan verifikasi terhadap para calon penerima. "Data tentang mahasiswa kurang mampu di setiap fakultas sudah ada. Jadi, diharapkan proses ini bisa cepat dan pada bulan Juli dapat dicairkan," katanya. Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa calon penerima BKM ini, antara lain menyerahkan surat keterangan tidak mampu, tidak sedang menerima beasiswa pada saat ini, serta tercatat sebagai mahasiswa diploma atau S-1 di universitas ini. Sementara itu, jumlah mahasiswa penerima beasiswa di UNS, saat ini mencapai sekitar 3.000 orang, dengan dana yang disalurkan mencapai Rp8 miliar per tahun.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008