Jakarta (ANTARA News) - Nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara Afrika dalam lima tahun terakhir sejak 2003, tumbuh 17 persen per tahunnya. Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, pada 2007 nilai perdagangan Indonesia-Afrika mencapai 2,51 miliar dolar AS. Dengan total impor 606 juta dolar AS, maka Indonesia menikmati surplus 2,45 miliar dolar AS. "Kalau sekarang ekspor kita yang terbesar itu ke Mesir dan Afrika Selatan, sekitar 50 persennya dari kedua negara itu," kata Mari Elka di Jakarta, Selasa. Sementara nilai ekspor Indonesia ke negara Afrika lainnya seperti Sudan dan Tanzania, menurut menteri belum begitu besar, meski masih memiliki potensi untuk ditingkatkan. "Sudan itu pangsanya 4 persen dari ekspor ke Afrika, Tanzania 2,5 persen. Pasarnya memang tidak besar, tapi itu berpotensi untuk ditingkatkan," jelasnya. Dalam meningkatkan potensi pasar ekspor Afrika itu, Kementerian Perdagangan sejak tahun lalu mendorong diversifikasi produk yang selama ini didominasi minyak nabati dan produk turunannya seperti sabun, pulp dan kertas, elektronik, barang plastik dan furnitur. Potensi menarik pasar ekpor Afrika juga diperkuat dengan pernyataan Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Bachrul Chairi, yang menyebut roduk-produk Indonesia cocok untuk konsumen negara tersebut yang rata-rata masih dalam kategori negara berkembnag. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008