Jakarta (ANTARA News) - Masuknya sebuah Metromini ke kampus Universitas Nasional di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, membuat Mabes Polri di Jalan Trunojoyo disiagakan untuk mengantisipasi bila terjadi unjuk rasa. Menurut informasi awal yang didapatkan Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Rabu, ada sinyalemen bahwa mahasiswa Unas akan berunjuk rasa di Mabes Polri. Meski masih belum ada kepastian tentang hal itu, para petugas dari jajaran Polres Jaksel telah melakukan penjagaan di sekitar Mabes Polri. Mengenai unjuk rasa lainnya, TMC menginformasikan tentang dua aksi yang berlangsung di depan Departemen Dalam Negeri di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dan di depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Demonstrasi di depan Depdagri dilakukan oleh ratusan orang yang mengaku berasal dari Provinsi Maluku Utara. Mereka menuntut pemerintah bertindak adil dan benar dalam mengatasi kemelut Pilkada di provinsi tersebut. Massa yang berorasi di depan Depdagri menggunakan sekitar 10 angkot Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang berwarna merah dari daerah Koja, Jakarta Utara. Selain itu, aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR dilakukan oleh massa Pemuda Nusantara yang menuntut agar Laboratorium Namru 2 yang disokong pemerintah Amerika Serikat agar segera ditutup. Para pendemo juga membawa sejumlah spanduk yang intinya menginginkan agar Namru 2 ditutup karena berkaitan dengan keselamatan rakyat Indonesia. Aksi berjalan dengan tertib sehingga tidak mengganggu arus kendaraan yang melintas di Jalan Gatot Subroto di depan Gedung DPR/MPR. Hal ini berbeda dengan aksi unjuk rasa di tempat yang sama pada Selasa (24/6) yang berujung kepada kerusuhan dan penangkapan 17 pendemo oleh pihak kepolisian. Penangkapan dilakukan karena lebih dari 500 orang yang terdiri atas unsur mahasiswa dan masyarakat umum itu melempari polisi dengan batu, merobohkan gerbang Gedung DPR/MPR, dan memblokir Jalan Tol Dalam Kota, sehingga kendaraan yang lewat terpaksa membalik arah. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008