Kotabaru (ANTARA News) - Desa Tanjung Lalak Utara dan Selatan, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan dinyatakan dalam kondisi kejadian luar biasa (KLB) malaria. Penetapan KLB malaria menyusul ditemukannya 257 orang sedian darah malaria dari sebanyak 460 orang warga yang diambil sampel darah yang positif terkena malaria, kata Kadis Kesehatan dan Kesejaahteraan Sosial Kotabaru, drg. Cipta Waspada, Kamis. Pemkab Kotabaru telah melakukan langkah-langkah pengendalian penyebaran penyakit yang disebapkan oleh Malaria Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Dari 460 pasien suspek di dua desa tersebut, setelah diperiksa sediaan darahnya sebanyak 257 positif malaria, untuk itu kami langsung melakukan beberapa langkah, agar penyakit tersebut tidak memakan korban. Pembagian obat malaria Clorokuin, sesuai dengan dosis yang dianjurkan kepada semua masyarakat yang berada di dua desa, yakni Tanjung Lalak Utara dan Selatan. Pengendalian Vektor atau pemerian kelambunisasi yang mengandung fungisida kepada penduduk beresiko tinggi sebanyak 256 buah, yang dinyatakan positif, ibu menyusui dan bayi, serta ibu hamil. Penyemprotan malaria kepada 600 unit rumah masyarakat di dua desa, Desa Tanjung Lalak Utara dan Tanjung Lalak Selatan. Serta larvasida (pemberian obat) di tempat perindukan jentik/larva nyamuk penyebab malaria. Dinas Kesehatan dan Sosial Kotabaru juga membentuk posko KLB malaria, untuk memantau pemakaian klambunisasi serta penderita penyakit malaria di desa tersebut. Mardiman Ambarita, Kabid Penanggulangan dan Pengendalian Penyakit (P3), menambahkan, kendati tidak ada angka kematian dalam peristiwa ini, pihaknya tetap melakukan pengamatan secara periodik hingga dua kali masa inkubasi. "Kami juga selalu melakukan pengawasan intensif terhadap masyarakat pendatang, terutama masyarakat dari desa/daerah endemis malaria," ujarnya. Dikatakan, penyebaraan malarian di Pulau Laut Kepulauan berasal dari seseorang penderita yang berasal dari luar daerah, lalu menyebar di dua Desa yaitu Tanjung Lalak Utara dan Selatan. Akibat perubahan iklim dan masih adanya pembukaan lahan pertanian baru, penyakit malaria masih terus mengancam masyarakat desa di sekitar lokasi. Seperti pembukaan lahan pertanian baru di Semaras, Semisir, dan Mekar Pura, Pulau Laut Tengah, di daerah-daerah itu beberapa tahun terakhir ditemukan jumlah penderita malaria yang cukup besar. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun ANTARA, yang termasuk endemis malaria diantaranya Kecamatan Hampang, Tanjung Seloka, Pulau laut Barat, Sungai Kupang, dan Marabatuan di Kecamatan Pulau Sembilan. Tercatat pada tahun 1996 di Kotabaru telah terjadi serangan malaria sebanyak 127 kasus, tiga meninggal dunia, 1999 336 kasus, lima meninggal dunia, 2001 562 kasus, 11 meninggal dunia, dan tahun 2003 hanya tiga kasus dan satu orang meninggal dunia. (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2008