Beijing, (ANTARA News) - Petugas anti-korupsi di kota di Cina selatan menanyai istri simpanan pejabat tersangka perkara korupsi dan menemukan keterangan cukup menyenangkan, kata laporan media resmi pada Kamis. Istri simpanan dan "istri kedua" sangat biasa di kalangan pejabat dan pengusaha di Cina dan acapkali disalahkan sebagai penyebab pejabat mencari uang lebih melalui suap atau penyalahgunaan kekuasaan. "Sedikit-dikitnya, 80 persen pejabat korup, yang terungkap di Dongguan, memiliki istri simpanan, yang memberi kami keterangan, yang tidak kami miliki," kata wakil direktur biro anti-korupsi di kota industri itu, Zhou Yuefeng, kepada "China Daily". Dia menolak menjelaskan lebih jauh. Selain memiliki istri simpanan, menurut Zhou, menerima suap dalam bentuk bonus juga sangat umum di kalangan pejabat korup. "Titik berat kami pada tahun ini terletak pada Departemen Perpajakan dan Kesehatan," katanya, "Namun, itu bukan berarti kami tidak akan mencari koruptor di bidang lain." Laporan dikeluarkan kantor penuntut umum utama Cina pada tahun lalu mengatakan bahwa 16 pejabat tingkat propinsi dihukum untuk perkara korupsi parah dalam lima tahun terakhir, sebagian besar dari mereka terlibat dalam "memperdagangkan kekuasaan untuk seks", judi, pencucian uang dan penjualan tanah secara gelap kepada pengembang, demikian Reuters. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008