Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Hatta Radjasa membantah bahwa Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Suryadharma Ali mengancam untuk mundur dari jabatannya. "Saya sudah bicara dengan beliau, tidak betul beliau mengatakan itu. Sebetulnya itu bukan ancaman," kata Hatta di Istana Negara, Jakarta, Kamis. Mensesneg mengatakan, pernyataan Suryadharma itu harus dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin. Ia juga mengatakan telah meminta Suryadharma untuk berbicara dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang pencairan dana bergulir senilai Rp439,79 miliar untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). "Kan Menkeu tidak mungkin membintangi (mata anggaran) sampai selesai, sampai habis tahun 2008. Tentu, kalau ada pembintangan secara teknis itu memerlukan pembahasan, ya dibahas saja," jelasnya. Sampai saat ini, Menkeu masih memberi tanda bintang pada dana bergulir itu, yang artinya belum dapat dicairkan. Hatta menilai persoalan dana bergulir yang belum dicairkan itu sebenarnya sederhana dan hanya memerlukan pembicaraan secara teknis dengan Menkeu. Pada Rabu 25 Juni 2008, saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Menneg Koperasi/UKM Suryadharma Ali menyatakan siap mundur apabila dana bergulir untuk UKM senilai Rp439,79 miliar tidak dicairkan oleh Departemen Keuangan. Menurut Suryadharma, dana itu masuk dalam dana sosial yang harus segera dicairkan untuk dibagikan kepada UKM. Namun, Depkeu menggolongkan dana tersebut sebagai dana modal yang belum dapat dicairkan. Suryadharma mengatakan ia siap mundur apabila kebijakannya soal dana bergulir itu berbeda dengan kebijakan pemerintah. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008