Cianjur (ANTARA News) - Puluhan orang diantaranya ada yang bertato kembali menyegel Masjid Al-Ghofur milik jemaah Ahmadiyah yang di Jalan Dr. Muwardi, Jum`at. Aksi penyegelan itu dilakukan karena para jemaah Ahmadiyah disinyalir kembali melakukan aktivitas di tempat ibadah tersebut. Padahal sepekan sebelumnya sejumlah massa yang mengatasnamakan diri dari Gerakan Reformasi Islam (Garis) dan Himpunan Santri Bersatu (Hisab) telah melakukan penyegelan terhadap masjid itu. Pantauan ANTARA di lokasi kejadian, dalam aksi yang berlangsung sekitar pukul 13.30 WIB itu, massa membongkar dan menurunkan papan nama Masjid Al-Ghofur. Massa pun kembali menyegel tempat itu dengan cat, serta menutup pintu masuk dengan papan/kayu. Beruntung, aksi itu tidak berlangsung anarkis, meskipun massa datang dalam jumlah banyak dibanding sebelumnya. Panglima Komando Laskar Islam Pengurus Pusat Garis, H Encep Hernawan SE MBA, yang memimpin langsung aksi penyegelan mengatakan, pihaknya merasa tersinggung dengan kembali digunakannya Masjid Al-Ghofur oleh jemaah Ahmadiyah untuk sholat jum`at. Padahal, sepekan sebelumnya, pihaknya telah menyegel tempat ibadah tersebut dengan alasan ajaran Ahmadiyah jelas-jelas telah menyalahi dan menodai Islam. Ia menyatakan, SKB tiga menteri tentang Ahmadiyah, masih ngambang dan tidak jelas, baik menyangkut sanksi maupun kegiatannya. "Ini berarti pula tidak ada ketegasan dari pemerintah," tukasnya. Encep berjanji akan terus melakukan koordinasi dengan ormas Islam lainnya, serta bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan aparat Pemkab Cianjur untuk menutup dan menyegel tempat-tempat ibadah Ahmadiyah, termasuk simbol, atribut, dan lambang lainnya. Salah seorang warga Ahmadiyah yang enggan disebut namanya saat kejadian mengaku pasrah dengan sikap yang dilakukan massa.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008