Stockholm, (ANTARA News) - Beberapa peneliti dan ilmuwan Norwegia memperingatkan mengenai dampak berbahaya terhadap lingkungan hidup di Kutub Utara akibat meningkatnya jumlah wisatawan yang mengunjungi Svalbard di Norwegia, demikian isi laporan yang tiba di Stockholm dari Oslo, Jumat. Svalbard adalah gugusan pulau di Samudra Arctic, antara Norwegia dan Kutub Utara. Kapal pesiar musim panas ini yang membawa lebih dari 30.000 wisatawan akan mengunjungi wilayah itu. Para peneliti tersebut menganggap kapal pesiar itu mengeluarkan gas rumah kaca, yang berdampak pada lingkungan hidup rentan Kutub Utara di Svalbard, demikian laporan harian Norwegia, The Norway Post. Gunnar Jorfall, Direktur Lembaga Norwegia bagi Penelitian Udara, mengatakan pemantauan memperlihatkan bahwa sifat rentan di Kutub Utara menderita akibat meningkatkan lalu-lintas wisatawan. Pengurangan lalu-lintas itu juga akan lebih cepat mengurangi dampak negatif terhadap iklim, katanya Kubah bibit global di wilayah Kutub Utara Norwegia juga dibuka di Svalbard pada 26 Februari. Pada upacara pembukaan tersebut, Perdana Menteri Norwegia mengatakan perlu untuk membangun kubah benih bagi keragaman biologis dunia. Svalbard Global Seed Vault dirancang untuk menyimpan duplikat benih dari koleksi benih dari seluruh dunia. Jika semua benih hilang akibat perubahan iklim, bencana alam, perang atau kekurangan sumber, koleksi benih tersebut mungkin dipulihkan lagi dengan menggunakan benih dari Svalbard, demikian Xinhua. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008