Jakarta (ANTARA News) - Ke-18 jenazah awak dan penumpang pesawat Casa N212-100 TNI Angkatan Udara kemungkinan akan dievakuasi ke Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma melalui udara dengan menggunakan helikopter. "Jika cuaca baik maka kemungkinan besar pagi ini jenazah diterbangkan ke Halim Perdana Kusuma menggunakan helikopter," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Chaerudin Ray ketika dihubungi ANTARA News di Jakarta, Minggu. Ia mengatakan, saat ini proses evakuasi berlangsung terutama untuk membawa para jenazah dari puncak bukit ke pos komando taktis (poskotis) di Desa Tegalilin, Pasir Gaok yang berjarak agak jauh sekitar 15 kilometer. Selain itu, tambah dia, dari poskotis menuju helipad sekitar dua hingga tiga jam. "Itu pun kalau kondisi jalan darat juga baik," ujar Chaerudin. Tim evakuasi sejak Minggu (29/6) pagi sudah berangkat untuk membawa jenazah menuju landasan helikopter (helipad) darurat yang disiapkan bagi dua helikopter yang akan menerbangkan para jenasah ke Halim Perdana Kusuma. "Dengan kondisi seperti itu, mungkin para jenasah baru akan tiba sekitar pukul 15.00 WIB di Pangkalan Halim Perdana Kusuma untuk langsung di bawa Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr Esnawan Antariksa guna proses identifikasi dan pemandian jenazah," kata Chaerudin. Sementara itu, berdasarkan info dari Posko SAR di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma kemungkinan proses evakuasi terhadap 18 jenasah awak dan penumpang Casa N212-100 bernomor registrasi A2016 itu, memakan waktu lebih lama lagi. (*)

Pewarta: bwahy
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008