London (ANTARA News) - Chelsea menandatangani kontrak dengan playmaker Portugal kelahiran Brazil, Deco, dari Barcelona, Senin, sehari sebelum pelatih asal Brazil Luiz Felipe Scolari mengambil alih sebagai pelatih pada tim Liga Premier tersebut. Pemain tengah berusia 30 tahun itu dekat dengan Scolari yang melatihnya bersama tim nasional Portugal dan membawa mereka ke final Euro 2004 dan perempatfinal Euro 2008 awal bulan ini, sebelum dikontrak tim asal London tersebut. Hal lain yang mungkin lebih penting lagi bagi Chelsea, finalis yang kalah pada Liga Champions musim lalu, adalah pengalaman Deco dalam kompetisi klub papan atas Eropa yang belum pernah dimenangi Chelsea. Deco memenangi gelar Liga Champions bersama Porto pada 2004 di bawah asuhan Jose Mourinho, yang belakangan menjadi pelatih Chelsea, dan kemudian bersama Barcelona pada 2006. Berjuluk Magico, Deco mengawali karirnya bersama klub asal Brazil Corinthians, sebelum pindah ke Portugal pada 1999. Ia memenangi tiga gelar Portugal termasuk juga Piala UEFA dan Liga Champions sebelum pindah ke Barcelona in 2004. "Saya yakin saya datang pada waktu yang tepat untuk melakukan hal yang besar dan membantu Chelsea kembali ke jalannya dulu dan kembali ke posisi pertama tidak hanya di Inggris tetapi juga dalam Liga Champions yang diimpikan dalam waktu lama," kata Deco seperti dikutip Reuters dari situs resmi klub tersebut www.chelseafc. Deco, yang dihargai sekitar 10 juta euro (15,81 juta dolar AS), adalah salah satu pemain Portugal yang lebih baik dalam Euro 2008, mengilhami mereka dengan penampilan brilian di lini tengah untuk meraih kemenangan atas Turki dan Republik Ceko yang membawa mereka lolos ke perempatfinal dengan masih menyisakan satu pertandingan. Setelah mengalami kesulitan, menjalani musim yang diganggu cedera di Barcelona, Scolari menumpuk pujian pada staf latihan fisik Portugal yang membawa Deco siap menjalankan tugas untuk turnamen tersebut. Akan tetapi, Deco dan sebagian besar pemain tim utama yang diistirahatkan untuk pertandingan ketiga melawan Swiss disalahkan oleh sejumlah orang sebagai penyebab penampilan timpang Portugal melawan Jerman dalam babak delapan besar yang berakhir dalam kekalahan 2-3 dan tersingkir. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2008