Jakarta, (ANTARA News) - Di tengah keputusan menaikkan harga elpiji yang memberatkan warga masyarakat, Pertamina diharapkan dapat mempercepat produksi gas di blok Natuna D Alpha dengan mencari mitra kerja pengembangan blok tersebut, demikian seorang pengamat perminyakan. Langkah itu ditempuh mengingat negara membutuhkan hasil produksi untuk menopang perekonomian nasional, kata pengamat perminyakan dan gas Kurtubi di Jakarta, Selasa. "Harus cepat buka penawaran kerjasama itu. Pilih mitra yang benar-benar kuat baik dari sisi pendanaan maupun teknologinya agar proses terlaksananya pekerjaan itu juga bisa dipercepat," katanya dalam diskusi tentang Migas di Jakarta, Selasa. Blok yang oleh pemerintah secara resmi diserahkan kepada Pertamina ini, kata Kurtubi, potensinya sangat besar dan merupakan salah satu yang terbesar di kawasan Asia. Kandungan gas Natuna D Alpha diperkirakan mencapai 222 TCF (Triliun Cubik Feet) tapi kadar C02 sangat besar sehingga gas metane yang bisa dihasilkan sekitar 46 TCF yang bisa dimanfaatkan sebagai LNG, LPG ataupun untuk pembangkit listrik. Bila blok ini cepat berproduksi, dengan potensi (cadangan terbukti -red) sebesar 46 TCF itu maka diperkirakan negara bisa memperoleh pendapatan sebesar dua kali dari hasil dari Lapangan Badak di Bontang, Kaltim yang sekitar 10 miliar dolar AS per tahun. "Berarti Blok Natuna bisa hasilkan 20 miliar dolar AS per tahun," katanya. Jumlah ini bisa bertambah lagi, apabila kandungan CO2 nya juga bisa dimanfaatkan. Menurut dia, CO2 dari Natuna D Alpha bisa dipergunakan untuk menggenjot produksi dari Lapangan Minas, Propinsi Riau. CO2 dari Natuna D Alpha juga bisa dipergunakan untuk mengupayakan peningkatan produksi minyak dari Lapangan Minas, Propinsi Riau tersebut. Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menyatakan akan mempercepat pengembangan Blok Natuna D Alpha setelah resmi ditunjuk pemerintah mengelola blok yang diperkirakan memiliki cadangan gas cukup besar tersebut. Wakil Dirut Pertamina Iin Arifin Takhyan, beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya segera menender secara terbatas (beauty contest) mitra kerja pengembangan blok yang membutuhkan modal dan teknologi tinggi tersebut. "Kami targetkan mitranya sudah ada tahun ini juga," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008